PONOROGO, Media Ponorogo – Saat matahari hampir terbenam, rumahnya terlihat sepi dan gelap, seolah tidak berpenghuni. Hanya sinar biru samar dari lampu LED kecil dengan daya 5 miliwatt yang menerangi kegelapan malam.
Juki menceritakan betapa sulitnya membayar tagihan listrik bulanan sebesar Rp 20 ribu, walaupun hanya menggunakan dua lampu setiap malam.
Keputusan untuk mematikan listrik sepenuhnya sebagai alternatif tampaknya menjadi pilihan yang lebih baik bagi mereka, meskipun hal itu juga berarti kehilangan kenyamanan dan keceriaan di dalam rumah.
PLN melalui Program Light up the Dream memberikan bantuan listrik gratis kepada Keluarga Bapak Juki. Langkah ini tidak hanya memberikan kilatan harapan di tengah kegelapan yang mereka alami.
Dengan adanya bantuan ini, rumah mereka tidak lagi terlihat seperti rumah kosong tanpa cahaya, melainkan menjadi tempat yang dipenuhi dengan cahaya dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Seiring cahaya baru yang menyinari, terbuka pula pintu untuk kemungkinan-kemungkinan baru dan kehidupan yang lebih berkeadilan.
“Terima kasih kepada PLN atas bantuan listrik gratisnya. Dengan penuh rasa syukur. Dengan listrik yang tersedia secara gratis, keluarganya kini dapat menikmati kenyamanan dan keamanan yang diberikan oleh cahaya dan alat-alat listrik di dalam rumah,” ungkap Juki.
“Program ini adalah wujud kepedulian PLN untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan akses listrik namun terkendala secara finansial. Dengan memberikan bantuan listrik gratis melalui Program Light up the Dream, PLN tidak hanya berperan sebagai penyedia layanan listrik, tetapi juga sebagai mitra dalam membangun kesejahteraan masyarakat,” terang Suzana Zein, selaku Manager UP3 Ponorogo.
Melalui program ini, PLN berkomitmen untuk menjembatani kesenjangan dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua individu untuk menikmati manfaat dari listrik sebagai salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan modern. (mny).
