Home Daerah Sukses Jalankan Program, Desa Bringinan, jadi Studi Tiru, Peningkatan Kapasitas Kelembagaan,  Desa...

Sukses Jalankan Program, Desa Bringinan, jadi Studi Tiru, Peningkatan Kapasitas Kelembagaan,  Desa Mategal, Parang, Magetan

0

PONOROGO, Media Ponorogo – Pemerintah Desa Bringinan Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo menerima kunjungan Sedulur Pemdes Mategal Kecamatan Parang Kabupaten Magetan dalam rangka Studi Tiru, Silaturahmi dan Sinau Bareng, Minggu (29/12) bertempat di Griya Organik.

Rombongan Studi Tiru Pemdes Mategal tersebut secara khusus untuk belajar tentang peningkatan kapasitas kelembagaan desa dan Bumdes.

Studi Tiru ini dipimpin langsung Kepala Desa Mategal Sugiono, membawa kelembagaan desa dan ibu PKK.

Kepala Desa Mategal Sugiono kepada awak media mengatakan, melihat dan mendengar Raihan prestasi desa Bringinan, Jambon, Ponorogo, pihaknya bersama kelembagaan desa melakukan studi tiru untuk mendapatkan tambahan ilmu dan pengelolaan kelembagaan desa.

“Hari ini Saya dan pemerintah Desa Mategal melakukan Studi Tiru di desa Bringinan Kecamatan Jambon, Ponorogo,” katanya.

Dia juga menjelaskan memilih desa Bringinan karena di desa Bringinan ini banyak kelebihan dan perlu menjadi rujukan untuk diterapkan di desa Mategal.

“Tadi dari pemaparan Kades Barno banyak sekali prestasi yang di raih desa Bringinan, kelebihan ini akan kita tiru dan diterapkan di desanya,” jelasnya.

Harapannya dengan studi tiru ini desa Mategal bisa meniru kelebihan dan kemajuan desa Bringinan terutama pembuatan perencanaan di APBDes.

“Saya membawa rombongan Pemdes Mategal, kelembagaan desa, sama ibu-ibu PKK. Ada 70 orang yang ikut studi Tiru,” ucapnya.

Kades Bringinan Barno dalam paparannya menyampaikan selamat datang Pemdes Mategal Kecamatan Parang, Magetan di desanya.

Sebagai Kepala Desa Saya memiliki visi “Sehat Adil Makmur Sejahtera, Guyup Rukun, Ayem Tentrem, menuju masyarakat Desa Bringinan yang Cerdas, Terukur, serta Berprestasi,”

“Ada tiga hal yang menjadi target visi dan misi yakni Kesehatan, Pendidikan, dan pembangunan infrastruktur yang mengarah pada potensi dan adat istiadat dan kebudayaan lokal serta agama,” katanya.

Dia juga menjelaskan, untuk menuju dan merealisasikan tersebut kita melakukan identifikasi untuk menentukan langkah pembangunan lewat APBDes.

Dalam bidang Kesehatan kata Barno, siapa saja setiap orang kaya, miskin, semua warga desa Bringinan dapat fasilitas kesehatan dari sebelum lahir hingga meninggal dunia.

“Sebelum lahir saat ibu hamil, desa memberikan kebijakan, memberikan penyuluhan lewat kader kesehatan desa serta memberikan bantuan suplemen Gisi untuk bumil,” ucapnya.

Pun, setelah kelahiran hingga usia 5 tahun, wajib untuk ikut posyandu anak dengan fasilitas makanan gizi. Saat menginjak dewasa Desa menyediakan fasilitas Pospindu, disana ada penyuluhan, pelatihan serta periksa kesehatan bagi usia remaja.

Setalah usia Tua, kata Barno, Desa memberikan KBS (Kartu Bringinan Sehat) dengan pola Posyandu Lansia, fasilitas diberikan pemegang KBS yakni cek gula darah, asam urat, cek kesehatan, makanan bergizi dan lainnya, semua gratis.

“Saat ada warga yang meninggal dunia desa Bringinan bantuan stimulan berupa, patok tugu, kain mori, air mineral dan blabag. Dan diantar sampai ke pemakaman,” terangnya.

Desa Bringinan juga memiliki Kader Kesehatan Lingkungan yang mempunyai tugas, mensosialisasikan cara hidup sehat, dengan dukungan lainnya yakni bantuan stimulan pemberian kloset, paralon untuk pembuatan wc yang standar kesehatan.

“Terbukti tahun 2016 desa Bringinan ditetapkan sebagai desa ODF artinya sudah tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar di sembarang tempat. Bahkan di tahun 2020 desa Bringinan ditetapkan sebagai desa STBM tingkat Kabupaten dan tahun 2021 mendapatkan AWORD dari kementerian kesehatan RI yaitu STBM Award Nasional,” ungkapnya.

Dalam bidang Pendidikan, lanjut Kang Barno, pendidikan yang dimaksud bukan hanya pendidikan formal saja, tetapi pendidikan non formal juga ditingkatkan yakni, pembangunan SDM juga sangat penting agar bisa berjalan seiring.

Selain itu, pemdes Bringinan juga mendorong agar semua anak desa Bringinan wajib sekolah minimal 12 tahun artinya setiap SLTA.

“Tidak hanya itu dukungan untuk Madin dan TPQ kebijakan desa Bringinan memberikan honor bagi guru ngaji TPQ dan Madin walau tidak seberapa,” ucapnya.

Dukungan bagi PAUT, TK, dan SD, menyediakan alat untuk bermain serta pemberian honor untuk guru ekstra kuli kuler, serta pemberian seragam dan buku untuk setiap anak didik baru, dengan penyediaan fasilitas seperti alat drum Ben, lapangan olah raga.

Dan yang ketiga adalah Pembangunan Insfratruktur yang mengarah pada potensi desa yakni petani dan TKI, di Pertanian fokus pada pengelolaan air karena desa Bringinan tidak memiliki irigasi, selama ini mengandalkan air tadah hujan. Biasanya panen ke dua tidak panen, kini sebagian sudah bisa tanam sampai tiga kali.

“Dengan dibangunnya sumur pertanian terintegrasi, pelan tapi pasti petani semakin sejahtera, karena bisa tanam sampai tiga kali,” ungkapnya.

BUMDES, kata Barno pembangunan penguatan ekonomi masyarakat kini semakin besar dan maju.

Selain bersinergis dengan Pemdes Bringinan, BUMDES juga mengembangkan usaha lainnya, seperti Bringinan mart, pelayanan jasa pajak motor, peminjaman keuangan untuk modal UMKM dan lainnya.

“Alhamdulillah desa Bringinan dari desa Tertinggal pada tahun 2013, di tahun 2022 desa Bringinan di tetapkan sebagai desa Mandiri artinya, dari desa Tertinggal, desa Berkembang, desa Maju dan desa Mandiri,” terangnya.

Usai pemaparan, dilakukan sesi tanya jawab. Di penghujung acara studi tiru saling melakukan penyerahan cindera mata dari Pemdes Bringinan ke Pemdes Mategal. (mny).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here