Home Budaya Ada Nilai Historis, Muhammadiyah Terpanggil Partisipasi Face Off Jalan HOS Cokroaminoto

Ada Nilai Historis, Muhammadiyah Terpanggil Partisipasi Face Off Jalan HOS Cokroaminoto

0

PONOROGO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo merespon positif terhadap upaya Bupati Sugiri Sancoko untuk melakukan terobosan mengubah Jalan HOS Cokroaminoto.

Yakni dengan orientasi penguatan simbolik Ponorogo sebagai kota budaya dan santri serta menjadikan jalan tersebut sebagai poros pergerakan perekonomian masyarakat.

Hal ini disampaikan Sugeng Wibowo, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo usai audiensi PDM dengan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Selasa, 16 Maret 2021.

Dosen Fakultas Ekonomi Unmuh Ponorogo ini menjelaskan, Muhammadiyah terpanggil untuk berpartisipasi dalam program ini.

Karena memiliki tanggungjawab historis adanya masjid duwur di jalan tersebut disamping pusat perbelanjaan Surya Mart.

Menurutnya, Masjid yang berdiri sejak 1938 tersebut merupakan saksi perjalanan sejarah tidak hanya Ponorogo tetapi Indonesia.

Di masa pergolakan PKI masjid tersebut pernah menjadi tempat penahanan (Penjara) KH. Imam Zarkasyi pendiri Pondok Modern Gontor yang di tangkap PKI di Suru Kecamatan Sooko saat perjalanan pengungsian menuju Trenggalek.

Sementara di tahun 1969 masjid tersebut dijadikan salah satu tempat Sidang Tanwir Muhammadiyah dengan peserta dari seluruh Indonesia.

Keputusan Sidang Tanwir tersebut sangat penting dan dijadikan acuan gerakan Muhammadiyah hingga sekarang ini terutama dalam mengatur hubungan Muhammadiyah dan politik.

Dokumen sejarah tersebut di kalangan Muhammadiyah dikenal sebagai MKCH (Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.

Pada awal tahun 2000 an di komplek Masjid tersebut dibangun pusat perbelanjaan pertama yang dimiliki Muhammadiyah dengan konsep pasar modern.

Ditegaskannya, program face off Jalan HOS Cokroaminoto harus dilihat sebagai upaya langkah awal bupati untuk membenahi kota Ponorogo yang akan segera disusul denga pembenahan berikutnya.

Mulai dari pasar Lanang, eks RSUD sampai Terminal Selo Aji. Ikhtiar tersebut dimaksudkan untuk mendorong pergerakan ekonomi masyarakat di masa Pandemi. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here