SARANGAN, Media Ponorogo – Komunitas Pekerja Migran Indonesia (KOPI) Kabupaten Ponorogo, yang merupakan wadah pengorganisasian purna pekerja migran Indonesia dan keluarganya, serta para pemerhati isu pelindungan pekerja migran, menggelar pertemuan refleksi di Sarangan, Magetan, Jawa Timur pada Sabtu (28/12/2024).
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperingati Hari Migran Internasional 2024, di mana KOPI merefleksikan perjalanan dan upaya mereka dalam melindungi para pekerja migran Indonesia.
KOPI: Berdiri dari, untuk, dan oleh PMI
KOPI Ponorogo dibentuk pada tahun 2018 atas inisiasi Yayasan INFEST Yogyakarta bersama Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Komunitas ini aktif di lima desa, yaitu Desa Pondok, Bringinan, Gelanglor, Ngendut, dan Karangpatihan.
Pada Agustus 2024, KOPI di kelima desa tersebut sepakat untuk membentuk kepengurusan di tingkat kabupaten.
Sejak awal, KOPI fokus pada penguatan keorganisasian dan migrasi aman.
Para pegiat KOPI mengikuti berbagai pelatihan peningkatan kapasitas, meliputi proses migrasi pekerja Indonesia, proses migrasi aman, kebijakan pelindungan pekerja migran Indonesia, perencanaan pembangunan, hingga advokasi kasus dan kebijakan.
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi
KOPI tidak hanya fokus pada aspek hukum dan sosial, tetapi juga menyentuh aspek kemandirian ekonomi. Di setiap desa, KOPI merintis usaha ekonomi kolektif.
Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung kemandirian organisasi dan memberdayakan ekonomi para purna pekerja migran Indonesia dan keluarganya.
Ridwan Wahyudi, Program Manajer Yayasan INFEST Yogyakarta, menegaskan bahwa penguatan pada aspek hukum, sosial, dan ekonomi selaras dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
Potensi dan Kapasitas KOPI dalam Mendukung Pelindungan
“Seperti kita tahu, bahwa Ponorogo merupakan kabupaten dengan angka penempatan pekerja migran Indonesia terbesar di Jawa Timur. Selama proses belajar bersama teman-teman KOPI, kita optimis bahwa mereka mempunyai potensi dan kapasitas dalam mendukung upaya pelindungan pekerja migran Indonesia,” ujar Ridwan Wahyudi.
Sepanjang periode 2018-2024, KOPI Kabupaten Ponorogo aktif terlibat dalam penanganan kasus, advokasi kebijakan pelindungan pekerja migran Indonesia di desa dan kabupaten, serta mendampingi proses perencanaan migrasi aman bagi calon pekerja migran Indonesia dan keluarganya.
Refleksi dan Rencana Kerja KOPI ke Depan
Pertemuan refleksi di Sarangan dihadiri oleh sekitar 100 peserta. Agenda pertemuan meliputi refleksi program yang telah berjalan, diskusi menyusun rencana kerja KOPI tahun 2025, dan menangkap ide dan gagasan untuk kerja-kerja di masa depan.
“Pertemuan ini untuk mengajak seluruh anggota untuk melihat kembali kerja-kerja yang telah dilakukan sembari menangkap ide dan gagasan untuk kerja-kerja di tahun ke depan. Mimpi kita, teman-teman purna dan pekerja migran Indonesia sejahtera dan berdaya,” terang Tohari, Ketua KOPI Kabupaten Ponorogo.
Pertemuan refleksi ini menjadi bukti nyata komitmen KOPI Ponorogo dalam mendukung upaya pelindungan pekerja migran Indonesia.
Dengan semangat solidaritas dan kolaborasi, KOPI terus berupaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan pemberdayaan bagi para pekerja migran Indonesia dan keluarganya. (mas)