PONOROGO – SMA Negeri 1 Pulung mempunyai kepedulian tinggi kepada anak didik dan masyarakat dalam melecut dan meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan.
Sebab, dengan pendidikan yang cukup dapat menjadi bekal dalam meriah prestasi dan kesuksesan dalam mengarungi kehidupan.
Terbukti, SMAN 1 Pulung menyelenggarakan webinar series bertema memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan menghadapi persaingan abad 21, Sabtu (13/3/2021).
Webinar ini dibuka oleh kepala SMAN 1 Pulung Dr. H. Suroso, M.Pd dengan keynote speaker Drs. H. Nurhadi Hanuri, MM selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Hebatnya, webinar juga menghadirkan Dr. H. Agus Mahfud Fauzi selaku Dosen Sosiologi UNESA, Bambang Dibyo Mulyono, S.Pd MPd Dosen BK Unesa, dan Supriyanto M.Pd Guru Motivator SMAN 1 Pulung.
Istimewanya, pada webinar kedua, akan menghadirkan secara online para narasumber yang berkelas. Salah satunya, Danang Priyanto, S.Tr. SN, M.Sn Dosen ISI Surakarta yang ternyata alumni SMAN 1 Pulung.
Dr. H. Suroso, M.Pd mengatakan, webinar ini mendapat antusias tinggi peserta. Terbukti diikuti sebanyak 650 peserta dengan rincian 250 eksternal dan 400 dari keluarga besar SMAN 1 Pulung.
“Kami ingin membangkitkan optimisme, kepada anak untuk terlecut lulus SMA bisa melanjutkan ke PTN untuk meraih kesuksesan,” ungkapnya.
Ia berharap, melalui webinar ini SMAN 1 Pulung semakin dipercaya masyarakat sehingga mendapatkan siswa baru sebanyak-banyaknya dari negeri maupun swasta.
“Ketika anak SMP MTs itu sudah bergabung, siswa akan diproses dengan layanan unggul di SMAN 1 Pulung sampai masuk perguruan tinggi dan bisa menggapai cita-citanya,” tandasnya.
Drs. H. Nurhadi Hanuri, MM Kepala Cabdindik Wilayah Ponorogo menegaskan, untuk menghadapi kemiskinan dan tantangan di abad 21 tiada lain yang utama adalah ilmu bukan harta. Karena harta akan habis begitu saja tanpa dikembangkan dengan ilmu.
“Rasul menyampaikan, tidak ada sesuatu pemberian utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik,” ungkapnya.
Oleh karenanya, ilmu sangat penting dalam rangka menyiapkan generasi ke depan. Sebab dengan ilmu seseorang akan punya pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi dalam berkehidupan.
“Bagaimana seseorang dengan ilmunya mengelola sumberdaya yang baik untuk mencapai kesejahteraan,” tegasnya.
Selain ilmu, kata Nurhadi, yang sangat penting ditanamkan kepada setiap generasi adalah karakter. “Karakter dan moral solih dan solihah bagus mengantarkan kepada kebaikan di dunia dan akhirat,” tandasnya.
Dalam abad 21, kata Nurhadi Hanuri, tantangan pendidikan ada 3 point. Karakter, kompetensi dan literasi.
Pendidikan karakter, di SMAN 1 Pulung sudah punya jaminan pendidikan karakter yang bagus dengan kualitas kerja menjadikan siswa berkarya dan berprestasi.
Sedangkan kompetensi, di SMAN 1 Pulung komitmen mendorong mempunyai empat kemampuan. Yakni kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif.
Adapun Literasi, kata Nurhadi juga perlu ditanamkan kepada semua peserta didik SMAN 1 Pulung.
Literasi yang dimaksud setidaknya dalam 3 bagian. Literasi calistung, literasi tekhnologi, literasi budaya dan literasi keuangan.
Supriyanto M.Pd Guru Motivator SMAN 1 Pulung mengatakan, kegiatan ini merupakan niatan baik sekolahnya dalam memberikan motivasi kepada anak didik agar melanjutkan studi lanjut setelah tamat dari SMAN 1 Pulung.
Sekolahnya pun juga melibatkan peran orang tua melalui kegiatan parenting sejak tahun 2012. Tujuannya agar ada kesepahaman siswa bersama orang tuanya dengan sosialisasi dari tim motivator dan tim alumni.
“Kami ingin memutuskan rantai kemiskinan melalui pendidikan tinggi,” tegasnya.
Sementara itu, sebagai program jangka pendek SMAN 1 Pulung merupakan salah satu sekolah yang mempunyai program double track dengan 7 program.
“Double track ini membekali vocasi bilamana tidsk melanjutkan perguruan tinggi. Double track di SMAN 1 Pulung ini juga program unggulan Jawa Timur,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Dr. Agus Mahfud Fuazi, M.Si dosen Universitas Negeri Surabaya dalam paparannya mengetengahkan tentang tantangan dan kompetensi abad 21.
Sedangkan Bambang Dibyo Wiyono dosen Universitas Surabaya memaparkan, Pengenalan Kehidupan Kampus dan Organisasi dalam Upaya Menghadapi Tantangan Abad 2021. (mas)