PONOROGO – Meski langit Kota Reyog diselimuti mendung namun Gerhana Matahari Sebagian atau Gerhana Cincin juga terpantau cukup jelas di Kabupaten Ponorogo, Kamis (26/12/2019).
Tim pemantau Gerhana Matahari dari Lab Falakiyah Wathoe Dakon Observatory (WDO) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo telah melakukan pengamatan sejak kamis pagi.
Salah satu pengamat yang sekaligus sekretaris Wathoe Dakon Observatory (WDO) Novi Fitia Maliha mengungkapkan diketahu hasil kontak awal gerhana terjadi pada pukul 10.59 WIB.
Puncak gerhana terjadi pada pukul 12.51 dan berakhir di jam 14.30 dengan penampakan gerhana pada puncaknya sebesar 65 persen.
Ia menyimpulkan selama proses konjungsi atau Ijtima’ Gerhana Matahari Sebagian berhasil dilihat dengan bagus meskipun langit Ponorogo sempat terjadi mendung sebelum kontak awal gerhana.
Adapun metodologi yang digunakan terang Novi adalah metodologi astronomi modern Tahkiki-Hakiki Kontemporer.
Sedangkan lokasi pengamatan terletak pada markas lintang -7’, 55 menit, 30 detik pada bujur atau koordinat 129 ‘ 30 menit, 47 deti. Elevasi 140 meter diatas permukaan laut, dengan menggunakan Teleskop jenis refraktor berdiameter 100 mili.
Novi menambahkan bagi masyarakat awam dianjurkan menggunakan dengan mamakai kacamata filter ND5 yang mampu mereduksi cahaya 100 ribu kali dan tidak dianjurkan penggunaan selain jenis tersebut.
Disinggung soal Apakah gerhana menimbulkan pengaruh terhadap iklim iapun belum bisa memastikan karena masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Hanya ia menyatakan adanya potensi degratifasi meskipun masih memerlukan kajian lebih mendalam. Adapun terkait mitos di masyarakat ia menepisnya.
Sementara itu, sebagian masyarakat di Ponorogo memilih melakukan kegiatan kegamaan sepeprti sholat gerhana di sejumlah tempat. Seperti di Masjid RSUD DR Hardjono, dan Masjid Baitul Mukhlisin Nologaten. (as)
