TRENGGALEK, Media Ponorogo – Bencana tanah gerak yang melanda Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Trenggalek, telah menyebabkan 119 warga dari 43 KK terpaksa mengungsi, Selasa (31/12/2024).
Kerusakan parah pada 38 rumah membuat warga tidak bisa kembali ke tempat tinggal mereka yang kini dinyatakan berbahaya untuk dihuni.
Sekretaris Desa Ngrandu, Agung Sutrisno, menjelaskan bahwa posko pengungsian kini terbagi menjadi dua lokasi untuk memudahkan warga, terutama yang tinggal di wilayah atas, agar tetap dekat dengan sumber penghidupan mereka.
“Penduduk bawah banyak yang menjual hewan ternak dengan harga murah karena kesulitan merawatnya. Sedangkan penduduk atas sudah memindahkan ternak ke tempat aman,” ujarnya.
Hingga kini, belum ada kepastian kapan warga dapat meninggalkan pengungsian. Dari hasil pemetaan, sebagian besar lokasi perkampungan telah mengalami kerusakan berat dan tidak lagi layak untuk dihuni.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap para penyintas, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP3 Ponorogo bergerak cepat dengan menyalurkan bantuan logistik ke posko pengungsian.
Bantuan tersebut meliputi sembako, popok bayi, obat-obatan, dan pakaian layak pakai, yang diberikan langsung oleh Manajer PLN ULP Trenggalek bersama tim.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terdampak bencana,” ujar Suzana Zein, Manajer PLN UP3 Ponorogo.
Diharapkan, upaya ini dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi sambil menunggu langkah selanjutnya dari pemerintah untuk penanganan pascabencana.
Keberadaan dukungan seperti ini menjadi penguat semangat bagi warga yang tengah berjuang menghadapi dampak bencana.
Tak lupa, semoga para muzzaki yang telah berkontribusi melalui YBM PLN senantiasa diberikan keberkahan dalam rezeki, kesehatan, dan kehidupan. (mny).
