Home Budaya Dosen Unmuh: Kalau One Way Tidak Diterapkan, Ponorogo Akan Tetap Jadi Kota...

Dosen Unmuh: Kalau One Way Tidak Diterapkan, Ponorogo Akan Tetap Jadi Kota Kecil

0

KOTA, Media Ponorogo – Dalam sebuah pernyataan tegas, Dr. Jusuf Harsono, Dosen dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), mengungkapkan dukungannya terhadap kebijakan one way sebagai langkah penting untuk menghadapi masa depan Kabupaten Ponorogo.

Menurutnya, Pemerintah dan masyarakat perlu mempertimbangkan dengan serius penerapan kebijakan ini agar Ponorogo dapat terus berkembang menjadi kota yang lebih maju.

Dr. Jusuf Harsono menyadari bahwa keputusan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, untuk membatalkan pemberlakuan one way di beberapa jalan telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Namun, ia menegaskan bahwa tanpa langkah seperti one way, Ponorogo akan tetap terjebak sebagai kota kecil, padahal potensi pertumbuhannya sebagai kota sedang sangat besar.

“Siapapun Bupatinya kalau menerapkan one way pasti diprotes, karena hal baru bagi masyarakat. Tapi Kalau one way tidak dilakukan Ponorogo akan tetap menjadi kota kecil, padahal kita sedang tumbuh menjadi kota sedang,” ucap Jusuf Harsono yang pernah menjadi Dekan UMPO itu.

Selain sebagai solusi untuk meningkatkan geliat ekonomi, kebijakan one way juga dianggap sebagai langkah yang tepat dalam menghadapi peningkatan jumlah kendaraan dan mobilitas masyarakat Kota Reog.

“Jumlah kendaraan di Ponorogo semakin banyak, one way salah satu solusi agar lalu lintas tetap lancar ke depannya,” terang Dosen Ilmu Politik UMPO itu.

Dr. Jusuf Harsono menyoroti pentingnya menjaga kelancaran lalu lintas di masa depan dengan menerapkan kebijakan ini.

Meskipun terdapat penolakan dari sebagian masyarakat, termasuk keluhan dari pedagang terkait penurunan omset akibat kebijakan tersebut, Dr. Jusuf Harsono melihat hal ini sebagai tantangan awal yang dapat diatasi dengan waktu.

Dia optimis bahwa dengan adanya adaptasi dan sosialisasi yang baik, masyarakat akan mampu bergerak sesuai dengan perubahan tersebut.

“Lambat laun pasti masyarakat akan menyesuaikan, karena sudah hafal jalurnya begini, letak toko barang ini di sana,” jelasnya.

Dr. Jusuf Harsono juga memahami keputusan Bupati Ponorogo untuk membatalkan one way sebagai respons terhadap reaksi keras dari masyarakat.

Namun, dalam pandangannya, jika kebijakan ini akan diterapkan kembali di masa depan, persiapan yang matang dalam hal sosialisasi dan infrastruktur sangat diperlukan untuk menghindari gejolak di masyarakat.

“Memang terkesan mendadak sehingga menjadi gaduh. Itu wajar, karena sosialiasi memang butuh waktu. Tidak hanya sosialisasi jika diterapkan kembali infrastruktur juga harus dipersiapkan dengan matang seperti rambu lalu lintas dan sebagainya,” pesannya.

Dengan demikian, Dr. Jusuf Harsono memberikan pesan agar proses implementasi kebijakan one way dilakukan secara hati-hati dan terencana, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pertumbuhan dan kelancaran Kota Ponorogo ke depannya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here