Home Headline MPLS SMPN 1 Babadan Fokus Kenalkan Kurikulum Merdeka

MPLS SMPN 1 Babadan Fokus Kenalkan Kurikulum Merdeka

0

PONOROGO – SMPN 1 Babadan menggelar masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun pelajaran 2022/2023.

Pada MPLS kali ini pengenalan kurikulum baru, yakni kurikulum merdeka menjadi hal yang utama disamping pengenalan profil lingkungan sekolah.

Drs. Teguh Prasetyo Wiyono, M.Si Kepala SMPN 1 Babadan mengatakan, MPLS berlangsung selama tiga hari. Mulai Selasa sampai Kamis (19-21/7/2022).

Berbagai kegiatan dan materi diberikan kepada 175 peserta yang berasal dari siswa baru kelas 7.

Ada pengenalan lingkungan sekolah, wiyata mandala, karakteristik sekolah, demo ekstrakurikuler dan paling utama project penguatan profil pancasila.

Teguh menegaskan, pengenalan Kurikulum Merdeka dalam MPLS ini menjadi materi yang penting diberikan.

Sebab, ketika lulus SD dan masuk SMP ini, siswa belum memahami bahwa kurikulumnya berganti.

“Tujuannya agar siswa bisa memahami betul perubahan kurikulum merdeka,” tegasnya.

Menariknya, sekolah membuat inovasi dengan memakaikan rompi projek pancasila yang di belakangnya ada nama siswa kelas 7.

Tujuannya adalah, agar guru di dalam memberikan penilaian tidak kelihatan. Sebab, penilaian tidak serta merta dilihat dari nilai ujian ulangan.

Tapi juga keaktifan siswa dalam projek pancasila. Termasuk praktek karakter pancasila. Seperti gotong royong, kebesamaan, dan berfikir kritis.

“Keaktifan siswa menjadi nilai tersendiri. Sehingga ketika menilai cukup melihat nama di belakang rompi,” sebutnya.

Pihaknya menegaskan, keluarga besar SMPN 1 Babadan siap melaksanakan kurikulum baru pada tahun ajaran baru ini.

Sebab, guru sudah mengikuti pelatihan dan berupaya menyelesaikan tugas di kurikulum merdeka mengajar.

Selain pelatihan, guru juga aktif membuka video inspiratif agar semakin memahami roh pembelajaran merdeka.

“Paling tidak, SMPN 1 Babadan bisa menjadi sekolah mandiri berbagi yang jadi percontohan,” harapnya.

Di samping itu, sekolahnya sudah menata seiring adanya Perbup keagamaan. Bagi siswa yang mampu membaca alquran diarahkan ke tahfidz. Bagi yang belum diasah di tahsin.

Sekolahnya juga membuat pengelompokan kelas berdasarkan kemampuan anak. Mulai A & B (lancar dan fasih membaca alquran), C & D (bisa membaca tapi belum lancar), serta E & F (bagi yang sama sekali belum mampu belajar membaca bahasa Arab).

Ia berharap, dengan mengikuti MPLS ini siswa baru bisa memahami proses pembelaran di SMPN 1 Babadan.

Termasuk mengikuti kegiatan dengan baik serta menyesuaikan bakat dan minatnya di kegiatan ekstrakurikuler. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here