Home Birokrasi Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Ponorogo, Srikandi PLN Dukung Gerakan Panen Raya Padi

Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Ponorogo, Srikandi PLN Dukung Gerakan Panen Raya Padi

0

PONOROGO, Media Ponorogo  – Dalam rangka memenuhi ketersediaan beras yang cukup dan terjangkau bagi kebutuhan masyarakat khususnya di Kabupaten Ponorogo, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur bersama dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo menggelar Gerakan Panen Raya Padi di Kelompok Tani Mekar sari Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo, Rabu (24/4/2024).

Dalam kegiatan tersebut PLN turut hadir sebagai bentuk komitmen untuk memajukan Pertanian di Kabupaten Ponorogo.

Selain mendengarkan aspirasi para petani, kehadiran PLN juga memberikan dukungan teknis dan infrastruktur listrik yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, serta memastikan ketersediaan listrik yang cukup untuk proses pascapanen dan pengolahan hasil pertanian.

Menurut Data PLN per 20 April 2024, Pelanggan Agriculture di Kabupaten Ponorogo terdapat 13.967 pelanggan dengan total daya 53.020.650 VA.

Hal ini menunjukan bahwa Masyarakat Ponorogo sudah banyak yang telah beralih dari Pompa Air berbahan bakar Diesel berubah menjadi Pompa Air Listrik.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Ir. Dydik Rudi Prasetya, MMA dalam sambutannya mengapresiasi peran PLN dalam memberikan kemudahan Listrik sawah.

“Dengan PLN mempermudah Pemasangan jaringan listrik untuk pompanisasi pengairan, hal ini sangat penting dalam meningkatkan produktivitas petani sehingga akses mendapatkan air irigasi lebih mudah dan efisien, sehingga membantu meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani secara keseluruhan” Imbuhnya.

Sementara itu, Manager UP3 Ponorogo sekaligus Ketua Srikandi PLN UID Jawa Timur, Suzana Zein mengatakan, PLN akan selalu berkomitmen untuk memberikan kemudahan dalam Proses Pemasangan Baru Listrik sawah dan akan selalu menjaga keandalan pasokan listriknya.

“PLN mempermudah pemasangan listrik dibawah dan memastikan pasokan listrik terjaga,” ungkapnya.

Senada dikatakan, Ketua Kelompok Tani Mekar sari, Gatot (59) menyampaikan bahwa dengan hadirnya Jaringan Listrik masuk ke persawahan dapat lebih menghemat biaya operasional.

“Dengan menggunakan pompa listrik kita para petani dapat menghemat pengeluaran operasional sekitar 150% dibanding menggunakan pompa diesel, biasanya biaya yang dikeluarkan jika menggunakan pompa diesel adalah Rp 1.500.000,- dengan pompa listrik biaya yang dibutuhkan hanya Rp 500.000,- sehingga bisa meningkatkan produksi pertanian,” tukasnya. (mny).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here