PINTU, JENANGAN (MP) – Pondok Pesantren (Ponpes) Darut Taqwa Pintu Jenangan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur menggelar Haflah At-Takhorruj ke-3 dan Wisuda Tahfidz Al-Qur’an, Sabtu (12/05/2018) di halaman pondok setempat.
Hadir pada kegiatan ini Pimpinan Ponpes Darut Taqwa Ustadz Samsudin, Lc, jajaran pengurus Ponpes, Kepala Sekolah, kepala bidang, para ustadz, staf karyawan Ponpes, wali santri kelas XII, wali santri kelas IX , santriwan-santriwati dan undangan lainnya.
Pimpinan Ponpes Darut Taqwa Ustadz Samsudin, Lc dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur kepada Alloh SWT, dimana rasa bangga dan terharu melihat orang tua wali santri yang sudah memilihkan anaknya untuk berjuang sedemikian berat dan rela berkorban, karena menginginkan anaknya menjadi generasi yang terbaik. “Saya bangga, anak-anak yang hari ini diwisuda, baik sebagai alumni maupun yang diwisuda sebagai evaluasi terhadap capaian-capaian hafalan Al-Qur’annya. Semua yang kita wisuda ini adalah anak-anak yang terbaik,” ujar Ustadz Samsudin.
Ustadz Samsudin, Lc juga menambahkan, sebagaimana Sabda Rosulloh SAW. ada tuju golongan manusia terbaik, istimewa yang akan mendapatkan keistimewaan dihadapan Alloh SWT yakni, anak-anak kita adalah bagaian dari pada manusia istimewa. “Anak-anak yang diwisuda ini akan tumbuh dimasyarakat, manjadi calon pemimpin yang adil untuk masa yang akan datang. Ini salah satu proses menuju kesana. Manusia istimewa pertama adalah Imamun aadil,” terangnya.
Ustadz Samsudin juga mengatakan, di Ponpes Darut Taqwa selain ilmu agama, anak-anak juga mendapatkan pelajaran yang lain. “Anak-anak kita gembleng kepemimpinan, kita latih berjuang dan bertanggung jawab. Ini dimulai di kelas X mereka sudah dilatih menjadi pemimpin dimasing-masing kelas asrama,” ungkapnya.
Dikatakan, selain disekolah formal yakni di pramuka seluruh anak kelas XI semua mengikuti kursus mahir tingkat dasar, sebagai bekal untuk calon pemimpin yang akan datang. “Tahun ini, tahun depan anak kelas XI akan mendapatkan kursus mahir tingkat dasar, dan kelas XII akan mendapatakan kursus mahir tingkat lanjutan. Akan dimulai tahun ajaran 2018 yakni tahun ajaran baru 2019 nanti,” paparnya.
Manusia istimewa kedua adalah anak-anak muda yang dalam pertumbuhannya dalam setiap detiknya dan setiap harinya tumbuh dalam lingkungan ibadah kepada Alooh SWT. Anak-anak di Ponpes Darut Taqwa semuanya dalam kesehariannya dalam susana ibadah kepada Alloh SWT. ”Mereka tumbuh berkembang selama enam tahun, dan suasananya mulai bangun tidur sampai tidur kembali tidak lepas dalam ibadah,” katanya.
Manusia istimewa ketiga yakni, orang-orang yang hatinya selalu konek dengan masjid. Dan yang kempat adalah, bertemunya para santri karena Alooh yang sama-sama belajar, berjuang dan kegiatannya sama, sampai berpisah karena Alloh. Dan yang kelima manusia istimewa adalah kegiatan anak-anak mulai pagi sampai malam tidak lepas dari berdzikir kepada Alloh.
Dan keenam adalah mudah-mudahan anak-anak memiliki sifat kokoh dan menjauhi segala maksiat kepada Alloh sesuai dengan ikrarnya. Seorang laki-laki yang digoda seorang wanita untuk melanggar perintah Alloh, tapi laki-laki tersebut menolak dengan mengatakan Kita takut kepada Alloh SWT. “Dan yang ketuju adalah anak-anak dididik agar selalu berinfaq. Mereka kita ajarkan berinfaq, untuk diberikan kepada mereka yang memerlukan bantuan,” paparnya.
Dikatakan, untuk anak kelas XII semua sudah lulus sertifikasi wafa yakni salah satu metode pengajaran Al Qur’an. “Anak-anak yang lulus dari Pon Pes Darut Taqwa sudah memiliki bekal dan siap berjuang dimanapun mereka berada,”ungkapnya.
Lebih lanjut Ustadz Samsudin berpesan untuk anak-anak yang hari ini diwisuda, teruslah belajar karena perjalanan masih panjang dan terus berjuang mencari ilmu. Selama 8 tahun orang tua santri sudah percaya menyerahkan kepada pondok, dan anak-anak sudah berjuang dan belajar dipondok dengan segala fasilitas yang ada.
“Khususnya anak-anak kelas XII yang diwisuda sebagai alumni, kita ucapkan selamat. Dan perjalanan kalian masih panjang, dan teruslah belajar, karena untuk meraih kesuksesan semua dengan ilmu. Hari ini, untuk kelas XII kami serahkan kepada Bapak/Ibu wali santri. Kita sadar, tentu tidak ada yang sempurna, dalam pendidikan tugas kita adalah memproses dan hasilnya adalah semata-mata hak Alloh SWT, dan pasti tidak sama, tetapi Saya yakin ketidak samaan ini akan mendapatkan karakter sendiri dan menjadikan kelebihan masing-masing,” pungkasnya. (many)
