SLAHUNG, Media Ponorogo – SMAN 1 Slahung di bawah kepemimpinan Dr. Mulyani, S.Pd, M.Hum, terus menunjukkan komitmennya dalam inovasi pengelolaan sekolah.
SMA Negeri yang mengusung tagline SMAN$LA Maju Bermutu ini terus mengembangkan dan memberikan layanan yang bermutu kepada masyarakat di wilayah Ponorogo Selatan (Ponorogo Selatan) dan sekitarnya.
Terbukti, bersamaan moment memperingati Hari Pendidikan Nasional, sekolah ini menggali kearifan lokal melalui dua kegiatan strategis yang menarik, Kamis 2 Mei 2024.
Pertama, diselenggarakan Pendidikan Budi Pekerti untuk Anak & Remaja kolaborasi SMAN 1 Slahung dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Ponorogo dalam rangka bulan bakti tahun 2024.
Adapun fokusnya yakni pengaruh Teknologi Informasi, terutama Internet, terhadap budi pekerti.
Menariknya, sosialisasi ini tidak hanya berupa pembinaan, namun berbentuk permaian atau game yang disajikan oleh narasumber dari IIDI.
Tentu saja hal ini disambut antusias seluruh siswa kelas X dan XI sebanyak 378 bertempat di Aula SMAN 1 Slahung.
Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang teknologi dan dampaknya terhadap perilaku siswa.
Dr. Mulyani menekankan pentingnya pemahaman teknologi bagi siswa, terutama di Ponorogo Selatan (Ponsel) di mana pemanfaatan teknologi informasi masih perlu ditingkatkan.
Melalui kegiatan ini, siswa dibimbing untuk mengakses informasi dengan arif dan bijaksana serta bermanfaat dalam kegiatan edukasi melalui permainan.
“Ini penting sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah dalam pendidikan di era digital saat ini,” tegasnya.
Kegiatan kedua yang dilakukan oleh SMAN 1 Slahung adalah soft launching Batik Reborn, yang diwujudkan dengan pembuatan galeri khusus untuk mempromosikan batik khas Ponsel.
Guru dan siswa turut berperan dalam menciptakan karya batik ini, yang kemudian dipamerkan dalam galeri.
Doktor Mulyani menyebut, kedua kegiatan ini juga bagian dari komitmen warga sekolah memenuhi kurikulum merdeka.
Dengan mengembangkan kearifan lokal berupa pengembangan batik suket teki dan varian motif batik yang berbasis pada tanaman di lingkungan sekolah. Seperti Mentega, Sanseira, dan Pucuk Merah
“Diharapkan mampu melatih siswa berdaya nalar kritis, kreatif, mandiri sebagai bentuk karakter atau profil pelajar Pancasila,” tandasnya.
Sementara itu, Erna Dwi Wahyuni SE, Ketua IIDI Cabang Ponorogo, menyambut baik kolaborasi ini karena dapat membantu menciptakan generasi muda yang berkualitas, beretika, dan berdedikasi tinggi.
Melalui program ini, diharapkan perubahan negatif dalam kehidupan sehari-hari dapat ditekan. Terutama dalam menghadapi dampak pesatnya perkembangan Teknologi Informasi.
Menurutnya, IIDI berkomitmen untuk membantu membentuk generasi yang memiliki karakter yang baik dan etika yang kuat.
“Dengan kolaborasi antara IIDI dan SMAN 1 Slahung, harapannya adalah agar anak-anak dapat mengimplementasikan nilai-nilai positif dan etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terbentuklah generasi yang berkualitas dan beretika,” pungkasnya. (mas)