PONOROGO – Sejumlah SMA dan SMK Negeri di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Ponorogo mengalami pergantian kepala sekolah.
Secara resmi, Cabdindik Wilayah Ponorogo, Jumat (10/9/2021) menggelar serah terima jabatan dan pengukuhan kepala SMA dan SMK Negeri tersebut.
Pelaksanaan sertijab berlangsung hikmat di Aula SMAN 2 Ponorogo dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Drs. H. Nurhadi Hanuri, MM Kepala Cabdindik Wilayah Ponorogo mengatakan, pelaksanaan mutasi ini seiring langkah Pemerintah yang melakukan perubahan besar di bidang pendidikan.
“Sekarang ini pemerintah sedang giat-giatnya melakukan perubahan besar membangun dunai pendidikan. Mulai dari guru penggerak, kepala sekolah penggerak dan sekolah penggerak,” ungkapnya.
Sehingga dengan adanya mutasi ini diharapkan kepala sekolah sadar untuk melakukan perubahan mindset.
“Bahwa menjadi kepala sekolah itu harus punya inovasi dan bertanggungjawab atas lembaganya dengan baik agar bisa membawa kemajuan,” tegas Nurhadi Hanuri.
Sekolah yang mengalami pergantian Kasek SMA diantaranya yaitu SMAN 1 Ponorogo, SMAN 2 Ponorogo, SMAN 3 Ponorogo, SMAN 1 Pulung, SMAN 1 Babadan, dan SMAN 1 Badegan.
Sedangkan untuk kejuruan, antara lain SMKN 1 Ponorogo, SMKN 1 Badegan, SMKN 1 Sawoo, SMKN 1 Mlarak, dan SMKN Slahung.
Sementara itu, dari sekian yang mengikuti sertijab itu masih ada empat sekolah yang kepala sekolahnya masih diisi pelaksana tugas (plt).
Yakni SMAN 1 Sooko, SMAN 1 Jenangan, SMAN 1 Sampung dan SMKN 1 Ngrayun.
Hal ini karena tidak adanya stok yang memenuhi kualifikasi sebagai kepala sekolah. “Ponorogo tidak punya stok,” ungkapnya.
Oleh karenanya, untuk memenuhi kekosongan itu diisi dari luar. “Sistemnya kan Jawa Timur tidak kabupaten Kota. Untuk memenuhi dan memudahkan manajemen sekolah maka ditata,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua MKKS SMA Negeri Ponorogo Turidjan mengaku mutasi adalah hal biasa yang wajar dialami.
Menurutnya, ditugaskan di mana pun tempatnya bisa digunakan untuk terus belajar.
Termasuk setelah 15 bulan memimpin SMAN 2 Ponorogo kini pindah ke SMAN 1 Slahung.
“Di mana pun berada harus belajar. Termasuk ketika di SMADA, dimana pun belajar. Artinya dimanapun berada harus bisa mewarnai yang indah. Sebisa mungkin memberi warna yang indah,” pungkasnya. (mas)