Home Daerah Kang Giri Gaet GDTC Internasional, Gelontor 750 Milyar untuk Bangun Ponorogo

Kang Giri Gaet GDTC Internasional, Gelontor 750 Milyar untuk Bangun Ponorogo

0

PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang belum genap 99 hari kerja terus melakukan terobosan yang luar biasa untuk membangun Kota Reyog.

Meski pandemi Covid-19, namun Kang Giri justru mampu menggaet investor untuk menggelontorkan dana demi membangun Ponorogo lebih hebat.

Terbukti, Kang Giri baru saja menandatangani nota kesepahaman atau Master of Understanding (MoU) dengan GDTC Internasional.

Penandatangan MoU itu berlangsung di Pringgitan atau Rumah Dinas Bupati Sugiri Sancoko, Sabtu sore (29/5/2021).

Yakni antara Bupati Kang Giri dengan HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour selaku Diplomat Investor and the Chairman and the President of Group of Development, Technologies and Construction Companies (GDTC).

Tak tanggung-tanggung, dari kerjasama ini Kabupaten Ponorogo digelontor dana Rp 750 Milyar.

Bupati Kang Giri mengatakan, gelontoran dana yang nyaris setengah APBD Ponorogo itu merupakan sebuah program kerjasama bisnis to bisnis antara GDTC Internasional dengan perusahaan di Jawa Timur.

“Ini kan program kerjasama B to B antara GDTC dengan perusahaan yang ada di Jatim. Ada 14 Kabupaten dan Ponorogo menjadi nominasi yang dipercepat. Karena kami mengejarnya sangat serius,” ungkap Sugiri Sancoko.

Dana ratusan milyaran itu akan digunakan Pemkab Ponorogo untuk membangun sektor pertanian, pariwisata, pabrik dan insfrastruktur.

“Tentunya ini menjadi sebuah kenyataan betul sehingga ada perubahan signifikan di pertanian dan pariwisata. Itu yang kami tonjolkan,” sebutnya.

Kang Giri menyebutkan, di bidang pariwisata digunakan untuk membangun monumen dan museum Reyog di Gunung Gamping Kecamatan Sampung.

“Agar Ponorogo menjadi kota literasi yang memahami budaya, membangun berdasarkan budaya,” sebutnya.

Selain itu juga untuk pengembangan wisata Telaga Ngebel. “Agar Ngebel menjadi spektakuler,” sebutnya.

Disamping itu, ada pula pembangunan pabrik pupuk ramah lingkungan yang disesuaikan kondisi tanah Ponorogo.

Kemudian ada pengembangan kawasan pertanian terpadu di Ponorogo.

“Ada susu dan sayuran di Pudak dipadu dengan wisata dengan hasil buminya sehingga menjadikan sektor pertanian yang kemudian menjadi jujukan wisata andalan Ponorogo,” sebutnya.

Kang Giri menyebut setelah MoU ini akan dilanjutkan Master of Agreement (MoA) dan menyelesaikan tugas masing-masing.

“Mudah-mudahan tidak afa halangan dan selesai,” harapnya.

Kang Giri menegaskan, kerjasama ini bisnis to bisnis yang masing-masing akan mengingat. Artinya pembangunan berbagai sektor itu nantinya tidak menyentuh APBD sedikitpun.

“Tidak ada APBD sama sekali. Jadi ini kerjasama perusahaan swasta di Ponorogo milik negara. Makanya nanti PD Sari Gunung yang tidak produktif akan menjadi idola karena akan mengelola banyak usaha. Tentu akan hijroh yang profesional, transparan dan cerdas,” pungkasnya. (adv/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here