PONOROGO – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo punya kepedulian yang tinggi terhadap probelamatika yang melanda negeri. Termasuk di Kota Reyog.
Salah satunya, problem kematian pasien covid semakin hari tidak semakin berkurang, tetapi cenderung meningkat. Di sisi lain, tenaga pemulasaran baik dari pemerintah, rumah sakit apalagi relawan sangat terbatas.
Kondisi yang memprihatinkan ini, memantik rasa kemanusiaan bagi semua. Termasuk PCNU Ponorogo.
“PCNU membentuk Tim NU Care Pasien Covid yang akan bekerja menitik beratkan lebih pada persoalan pemulasaran. Bahkan ke depan akan mencoba masuk pada wilayah pemakaman juga,” ungkap Ketua Tim NU Care Pasien Covid PCNU Ponorogo, Agus Khoirul Hadi.
Menurutnya, persoalan pemulasaraan ini masih sangat terbatas. Tidak ada yang berani menyentuh wilayah tersebut. Karena memang punya potensi resiko yang tinggi.
Namun demikian sebagai upaya membentengi resiko-resiko seperti itu, NU Care pasien Covid PCNU Ponorogo menggelar pelatihan pemulasaran.
Tujuannya supaya pada pelaksanaannya bisa save secara medis dan clear secara syar’i.
Pelatihan ini ternyata mendapat respon tinggi para peserta. “Alhamdulilah ada sekitar 40 peserta lebih dari unsur Banser, LPBI dan Fatayat yang siap ikut pelatihan,” ungkapnya.
Agus menyebut, rencananya pelatihan dibagi menjadi 3 gelombang. “Karena mengingat kondisi saat ini yang harus benar-benar tetap menjaga Prokes,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Ponorogo, Drs. Fathul Aziz, MA menegaskan, tim pemulasaraan ini dibentuk sebagai respon cepat atas kepekaan NU Ponorogo.
“Banom dan lembaga-lembaga terkait mensinergikan gerakan yang terintegrasi secara kelembagaan di bawah PCNU,” pungkasnya. (mas)
