SLAHUNG, Media Ponorogo – Viral video warga Dukuh Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo yang harus menyeberangi sungai curam saat menggotong jenazah karena akses jalan dilarang dilintasi oleh seorang warga, langsung mendapat respon cepat dari Bupati Sugiri Sancoko.
Keluhan warga yang kesulitan mengakses Tempat Pemakaman Umum (TPU) di desa tetangga, Tugurejo, segera teratasi berkat kepedulian Bupati yang dikenal dekat dengan wong cilik ini.
Dengan dana pribadi, Bupati Sugiri Sancoko membeli sebidang tanah seluas 896 meter persegi untuk dibangun menjadi TPU baru di Dukuh Bukul.
Lahan milik Lukas Kamsari ini menjadi solusi atas permasalahan yang telah berlangsung lama.
“Kalau membangun jembatan dari Bukul ke Tugurejo masih butuh waktu panjang, maka alternatifnya adalah menyediakan makam sendiri,” jelas Bupati Sugiri Sancoko saat menghadiri acara syukuran di lokasi calon TPU, Selasa (22/4/2025).
Dukuh Bukul, yang terdiri dari lima RT dengan sekitar 1.200 jiwa, selama ini memang belum memiliki TPU sendiri.
Akses menuju TPU Tugurejo yang terhalang oleh tanah milik warga yang melarang pemakaman lewat lahannya, memaksa warga mengangkat jenazah melintasi sungai yang curam dan berbahaya.
Kepala Desa Wates, Suyadi, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan cepat dari Bupati Sugiri Sancoko.
“Hanya butuh waktu dua jam sejak keluhan warga kami sampaikan, Kang Giri langsung merespon,” ucapnya.
Suyadi mewakili warga Dukuh Bukul menyampaikan terima kasih yang mendalam atas solusi yang diberikan.
Kini, warga Dukuh Bukul tak perlu lagi menghadapi kesulitan dan bahaya saat mengantar jenazah ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Kehadiran TPU baru ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakatnya. (mas)
