BABADAN, Media Ponorogo – Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti Desa Japan pada Sabtu malam (1/11/2024). SMA Negeri 3 Ponorogo menggelar acara api unggun sebagai puncak dari perkemahan PTA 35 Prasmaga Ponorogo.
Acara ini dihadiri oleh seluruh warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, siswa, guru, hingga orang tua siswa.
Api unggun yang menyala terang menjadi simbol kebersamaan dan semangat persatuan, menandai berakhirnya rangkaian kegiatan perkemahan yang penuh makna.
Acara ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB, diisi dengan berbagai penampilan seni dari siswa, seperti musik dan tarian tradisional.
Suasana semakin meriah ketika Kepala SMAN 3 Ponorogo, Dr. Sasmito Pribadi, M.Si, ikut menyumbangkan lagu, menciptakan ikatan yang lebih erat antar peserta.
Dalam sambutannya, Dr. Sasmito Pribadi mengajak semua yang hadir untuk menikmati momen bersama dan mengingat kembali pentingnya kebersamaan dalam komunitas sekolah.
“Perkemahan PTA Prasmaga ini bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga sebagai wadah untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan kerja sama di antara kita,” ujar Dr. Sasmito Pribadi.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Desa Japan, warga sekitar lokasi perkemahan, para pembina Pramuka, dan seluruh siswa peserta perkemahan PTA 35 Prasmaga Ponorogo.
“Acara ini juga merupakan bentuk penguatan pendidikan karakter, menguatkan profil pelajar Pancasila, dan menjadi kegiatan out door learning langsung dengan masyarakat,” tambah Dr. Sasmito Pribadi.
Perkemahan PTA Prasmaga yang diadakan secara rutin setiap tahun ini menjadi wadah bagi siswa untuk belajar dan berlatih langsung di lapangan, menguatkan nilai-nilai kepramukaan dan membangun hubungan yang lebih baik di lingkungan sekolah.
Api unggun menjadi momen tak terlupakan, mengingatkan kembali pentingnya persatuan dan kesatuan di SMA Negeri 3 Ponorogo.
Acara ini disaksikan oleh warga sekitar, menunjukkan bahwa SMA Negeri 3 Ponorogo memiliki komitmen untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar.
Semoga semangat persatuan dan kesatuan yang tercipta di api unggun ini dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi seluruh warga sekolah. (mas)