JENANGAN, Media Ponorogo – Komitmen kuat Bupati Sugiri Sancoko dalam menangani masalah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican Ponorogo mulai menemukan solusi dan membuahkan hasil.
Melalui upaya yang gigih, Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meresmikan dan mengoperasikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPSP) Mrican, di Kecamatan Jenangan.
“TPA Mrican itu berdiri sudah sejak tahun 1995. Dengan kata lain sampah itu sudah lama menumpuk hingga sekarang. Maka, sampah aib kita bersama, siapa yang menghujat sampah, maka sama saja memercikan air di muka -nya sendiri,” ujar Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Sabtu (10/8/2024).
Pemerintah bekerja sama dengan perusahaan swasta, seperti PT BES yang menaungi PT Danone dan PT Resinergi, untuk mengolah sampah menjadi sumber daya yang bermanfaat.
“Dalam pengolahan sampah ini, Pemkab Ponorogo bekerjasama swasta, diantaranya dari PT BES yang menaungi PT Danone maupun PT Resinergi, untuk mengolah sampah menjadi berkah,” bebernya.
Sampah dari TPA Mrican akan dipilah dan diolah untuk dijadikan produk seperti plastik, pupuk organik, dan bahan pembuatan semen.
“Dari sampah yang tiap hari masuk ke TPA Mrican, ya mungkin ada beberapa (sampah) yang tidak bisa diolah, dikisaran 17%. Sampah yang tak bisa diresidu ini nanti akan dipindahkan, kita sudah menyiapkan tempat baru dengan luas lahan 9 hektar,” ungkapnya.
Senada diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Ponorogo, Gulang Winarno.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ponorogo, Gulang Winarno, menjelaskan bahwa TPST Mrican memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 100 ton per hari, dengan mesin yang mampu mengolah 120 ton per hari.
“TPST Mrican memiliki kemampuan mengolah sampah sampai dengan 100 ton. Dengan kemampuan mesin yang terpasang 120 perhari,” jlentrehnya.
Selain menghasilkan produk bernilai tinggi seperti plastik dan pupuk organik, TPST Mrican juga menghasilkan refuse derived fuel (RDF) yang akan dimanfaatkan oleh Pabrik Indosemen Tunggal Perkasa Holding.
“Hari ini, kami mengirimkan RDF sebanyak 18 ton ke Pabrik Indosemen Tunggal Perkasa Holding. Diharapkan dalam waktu lima tahun ke depan, masalah sampah di TPA Mrican dapat teratasi,” jelasnya.
Dengan pemanfaatan teknologi canggih ini, diharapkan jumlah sampah di TPA Mrican dapat berkurang signifikan.
Dengan kapasitas pengolahan 100 ton per hari, TPST Mrican berpotensi mengurangi gunungan sampah hingga 30 ton per hari, menjadikan Ponorogo sebagai contoh dalam inovasi pengelolaan sampah. (adv/mas)