KOTA, Media Ponorogo – Penutupan Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) sekaligus Milad Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) ke-53 berlangsung megah dan meriah di Gedung Kesenian Ponorogo, Rabu (24/7/2024).
Istimewanya, kegiatan yang diinisiasi oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Ponorogo bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah (PW) IPM Jawa Timur tersebut dihadiri langsung Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Sejak pukul 06.30 WIB halaman Pesantren Mahasiswa Al Manar sudah dipenuhi ribuan siswa dari berbagai sekolah tingkat SMP/SMA/SMK/MA Muhammadiyah se-Ponorogo.
Mereka menggunakan pakaian kebanggaan masing-masing. Beberapa sekolah juga menyiapkan satu maskot untuk memeriahkan Run Way Gebyar Fortasi.
Tepat pukul 07.30 peserta diberangkatkan langsung Ketua PW IPM Jawa Timur Muhammad Hengky Pradana.
Dia pun menyuarakan apresiasinya kepada PD IPM yang telah menyelenggarakan Penutupan Fortasi 2024 dengan segala kemegahannya.
“Ini luar biasa, saya melihat masing-masing sekolah penuh kreatifitas, baik itu pemanfaatan barang bekas, menyuarakan anti bullying, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Sesampainya di Gedung Kesenian tepat pukul 09.30 seluruh peserta menyaksikan resepsi Milad IPM ke-63.
Tak hanya itu, berbagai penampilan dari siswa-siswi SMP/SMA sederajat juga telah siapkan panitia untuk menghibur seluruh peserta, mulai dari tari, cover lagu, akustik, dan lain sebagainya.
Ketua IPM Jatim, Hengky Pradana mengungkapkan, Fortasi ini diikuti oleh 1.400 peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025 dari SMP dan SMA yang merupakan kader Muhammadiyah.
Tujuan kegiatan yang mengusung tema “Be Creative and Impactful” ini untuk mendapatkan teman baru, lingkungan baru, belajar nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah.
“Kita mencoba beradaptasi dengan gen Z usia-usia masuk sekolah. Ada juga kampanye stop bullying dan kampanye lingkungan. Kami ingin teman-teman sadar isu-isu kebersihan lingkungan,” jelasnya.
Ketua PD IPM Ponorogo Hilma Rofi Mahfudzah dalam sambutannya berharap meski kegiatan Fortasi berakhir, lima tema kampanye yang telah diusung IPM.
Yakni “Happy tanpa Bully, Save Our Planet, Eat Real, Pelajar Beradab, dan Kaya Karya” tak hanya dijadikan simbolis semata.
Namun bisa diimplementasikan oleh semua pelajar Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Hilma kampanye Happy Tanpa Bully dan Save Our Planet menjadi tema favorit yang dipilih sekolah. “Hal itu karena selaras dengan fenomena dunia pelajar yang genting akan masalah tersebut,” sebutnya.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, didampingi Isa Ansori Wakil Ketua Majlis Dikdasmen PWM Jatim, Ketua PDM Ponorogo M. Syafrudin, Ketua Majlis Dikdasmen PDM Ponorogo, Dandim Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono mengaku bangga dengan agenda yang luar biasa ini.
Kang Bupati Sugiri Sancoko memuji kader – kader Muhammadiyah dalam mencetak generasi yang unggul. Ia mendoakan agar para pemuda Muhammadiyah sukses dan menjadi orang hebat.
“Kader – kader Muhammadiyah mampu membuktikan dapat mencetak generasi muda yang berakhlakul karimah dan hebat SDM-nya. Bangsa ini butuh generasi muda seperti itu,” katanya.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang hadir dalam acara itu mengingatkan agar para pelajar selalu rajin belajar dan berusaha keras dalam meraih impian mereka.
“Suatu saat nanti akan ada pelajar Muhammadiyah yang menjadi orang hebat seperti Pak Kasrem ini,” katanya sambil memunjuk ke Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Yuli Eko Purwanto.
Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko– menyampaikan bahwa Fortasi yang merupakan program orientasi bagi pelajar baru di lembaga pendidikan Muhammadiyah menjadi sarana untuk saling mengenal, saling asah, dan saling asuh.
“Muhammadiyah menyiapkan generasi penerus yang baik budi pekertinya, begitu juga baik akhlaknya,” jelas Kang Bupati.
Sebelumnya, pembukaan Fortasi dan Semarak Milad IPM ke-63 digelar di Gedung Kesenian Kabupaten Sidoarjo, pada 14 Juli 2024 lalu.
Sementara itu, Drs. Muh Idris Septrianto, M.Pd Ketua Majlis Dikdasmen PDM Ponorogo menegaskan, Fortasi ini tak hanya menjadi ajang mengenal satu sama lain atau pembekalan saja.
Namun juga persiapan untuk berproses bersama Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah tingkat pelajar ke depannya guna mewujudkan agenda-agenda dan aksi IPM yang masih banyak lagi.
Menurutnya, salah satu ciri pendidikan Muhammadiyah di dalamnya dikenal Ismuba. Namun bukan berarti hanya diajari seputar keagamaan dan kemuhammadiyahan saja.
“Tapi juga bagaimana berorganisasi sejak kecil mulai jenjang dasar sampai atas. Sehingga masing-masing anak diharapkan punya karakter,” ujarnya.
Pihaknya selaku Majlis Dikdasmen selalu mendukung ortom yang berada di lingkungan sekolah atau perguruan muhammadiyah.
Sekaligus Idris berpesan agar di miladnya yang ke-63 ini, IPM bisa mewujudkan visi-misinya secara keseluruhan.
“Tentu juga selamat kepada anak-anakku semua siswa baru yang masuk di perguruan Muhammadiyah. Semoga bisa memiliki karakter sesuai pada jati diri anak,” tandasnya.
Apresiasi juga datang dari Isa Ansori Wakil Ketua Majlis Dikdasmen PWM Jatim yang kagum dengan kombinasi Fortasi dan Milad ke-63 IPM.
“Ini luar biasa tidak mengira pertama kalinya. Apalagi ada arak-arakan menggunakan kreasi yang beraneka ragam,” apresiasinya.
Isa Ansori berharap, kegiatan yang istimewa ini dapat menjadi agenda tahunan. “Tentunya tidak berhenti di sini tapi harus diteruskan dengan kegiatan yang lebih riel di berbagai sekolah muhammadiyah agar lebih semarak lagi,” pungkasnya. (mas)