
KOTA, Media Ponorogo – Prestasi Grup Reog Jayamanggala SMPN 2 Ponorogo melesat tinggi dalam ajang Festival Reog Remaja (FRR) XX.
Betapa tidak, grup reog SMP Negeri yang dipimpin Imam Saifudin, S.Pd, M.Or itu menjadi penyaji terbaik rangking 2.
“Bersyukur kehadirat Allah SWT atas prestasi yang membanggakan Reog Jayamanggala menjadi penyaji terbaik 2 FRR 2024,” ungkap Imam Saifudin, S.Pd, M.Or.
Nangkring di posisi runner up, Grup Reog Jayamanggal menerima piala dan piagam penghargaan langsung pada malam penutupan Grebeg Suro di panggung utama Alon-Alon Ponorogo.
“Capaian prestasi FRR 2024 ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya kita penyaji terbaik 5,” sebutnya.
Imam sapaan akrabnya menyebut, capaian prestasi ini menjadi bukti bahwa pembinaan dan pelatihan seni reog di SMPN 2 Ponorogo berjalan dengan baik.
“SMPN 2 Ponorogo komitmen untuk melestarikan budaya reog Ponorogo dan menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang mewadahi dan mengembangkan bakat seni anak-anak DAPO,” sebutnya.
Pihaknya mengapresiasi kerja keras anak didiknya yang tampil maksimal. “Alhamdulillah, anak-anak kita semuanya tampil luar biasa dan semuanya kompak dalam FRR sehingga mencapai prestasi yang kita harapkan,” tandasnya.
Capaian luar biasa ini, kata Imam, juga tidak lepas dari upaya yang dilakukan dalam masa persiapan.
Mulai seleksi siswa-siswi baik penari Jathil, warok, bujangganong dan semua personil reog Jayamanggala.
Bahkan, SMPN 2 Ponorogo menerjunkan sekitar 80 personil untuk memperkuat reog Jayamanggala.
Puluhan siswa itu harus rela mengikuti pemusatan latihan selama 60 kali banyaknya.
“Mereka dibina dan dilatih oleh guru seni budaya bekerjasama dengan pelatih dari Sanggar Mas Dedy, S.Sn dkk. Tentunya dengan pelatihan yang kontinyu dan terprogram dengan baik,” paparnya.
Sehingga SMPN 2 Ponorogo tidak khawatir untuk regenerasi pelestari reyog. Sebab sudah adanya pembinaan yang rutin melalui ekstra seni reog di sekolah.
Ketua MKKS SMP Negeri Ponorogo ini berharap, torehan manis Jayamanggala itu menjadi motivasi siswa untuk selalu belajar dan berlatih seni reog Ponorogo sebagai budaya yang adiluhung yang sekarang mendunia.
“Kepada pembina atau pelatih untuk selalu memberikan pembinaan dan pelatihan pada anak-anak sesuai karakteristiknya sehingga bisa meraih prestasi terbaik,” pungkasnya. (mas)