KOTA, Media Ponorogo – SMA Negeri 3 Ponorogo punya tiga jurus andalan dalam meningkatkan keterserapan siswa. Baik bisa tembus ke perguruan tinggi negeri, TNI Polri maupun sekolah kedinasan.
Tiga jurus itu pula yang terbukti mampu mengantarkan puluhan anak didiknya tembus PTN Favorit melalui jalur prestasi atau Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun ini.
Terbukti, pada tahun ajaran 2023/2024 ini sebanyak 37 siswa berhasil lolos dan siap melanjutkan studi di PTN Favorit melalui jalur yang dulu dikenal SNMPTN atau jalur undangan itu.
Jumlah ini pun masih terus bisa bertambah karena terkadang siswa enggan melaporkan diri ke sekolah.
Belum lagi siswa yang diterima di Politeknik Kesehatan Kemenkes yang jumlahnya banyak sekali.
Dr. Sasmito Pribadi, M.Pd, Kepala SMAN 3 Ponorogo mengaku bersyukur ada peningkatan signifikan yang sangat berpengaruh pada peningkatan indeks sekolah.
“Berawal dari 3 tahun lalu ketika saya baru masuk, baru 23 siswa yang lolos SNBP. Kemudian tahun berikutnya naik menjadi 29 siswa, dan tahun ini mencapai 37 siswa,” ungkapnya.
Pun, capaian ini sangat proporsional bila dikomparasikan dengan tahun sebelumnya dengan jumlah pendaftar yang sama.
Dari 129 siswa yang mendaftar melalui jalur SNBP, sebanyak 37 siswa berhasil lolos. “Capaian ini berarti proporsional,” tegasnya.
Menurut Dr. Sasmito, keberhasilan ini tak lepas dari tiga jurus atau upaya yang dilakukan oleh SMAN 3 Ponorogo.
Pertama, sejak kelas 10, siswa telah dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Program peningkatan outcome telah disiapkan agar siswa tidak hanya lulus dari satuan pendidikan, tetapi juga dapat melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai dengan perencanaan atau manajemen karir mereka.
Doktor Sasmito menegaskan, manajemen karier yang dilakukan tidak bisa instans. Sehingga mulai kelas 10 sudah dijaring melalui quisioner dan angket serta pendampingan maupun tes diagnostik.
Mereka sudah harus berfikir dan menentukan akan memilih jalur SNBP, SNBT, Mandiri, memilih TNI Polri sekolah kedinasan.
“Ada konsultan yang mendampingi mempersiapkan manajemen karir mereka. Masa depan yang lebih baik itu tidak main-main karena masa golden time itu ketika mereka sekolah menengah lanjutan atas,” tandasnya.
Kedua, SMAN 3 Ponorogo juga telah meluncurkan program unggulan seperti Smaga Riset School dan Smaga Internasional yang bertujuan untuk membangun budaya berprestasi.
“Kami ciptakan energi positif di lingkungan sekolah dengan berbagai program dan visi misi yang berdampak pada pengembangan karier anak-anak,” tandasnya.
Ketiga, SMAN 3 Ponorogo juga menjalin komunikasi efektif dengan perguruan tinggi. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselarasan antara apa yang diharapkan oleh perguruan tinggi dan apa yang disiapkan sekolah dalam mempersiapkan karir siswa.
Pogram-program ini telah berdampak luar biasa pada prestasi dan karier masa depan siswa.
Hasilnya, anak-anak Smaga diterima di berbagai perguruan tinggi negeri favorit. “Saya lihat PTN nya tidak kaleng-kaleng lagi, sudah level nomor wahid semua,” sebutnya.
Apalagi selama ini, sekolahnya juga menerapkan pendampingan atau konsultan untuk mengantarkan siswa melalui menejemen karier.
Sebab, sekolah bisa memproyeksikan pilihan siswa sesuai prestasinya. Artinya dengan prestasi seorang siswa dengan pola yang sudah diterima di raport disimulasikan dalam suatu sistem.
Sejauh mana dengan nilai raport itu bisa kompetisikan melalui SNBP. Sehingga dengan sistem ini lebih terarah dan terukur dalam memilih PTN.
“Jadi siswa memilih tidak asal-asalan tapi berdasarkan prestasi dan nilai yang sudah diperoleh siswa kemudian kita simulasikan pada sistem,” paparnya.
Hasilnya pun dapat dibuktikan, banyak anak Smaga diterima PTN favorit sesuai harapannya. Ada yang di ITS, UNAIR, UB, UNESA, sampai UM yang memang PTN incaran.
Selain itu, siswanya juga bisa menembus jurusan kedokteran umum di PT swasta yang sangat kompetitif seleksinya.
Dr. Sasmito juga mengapresiasi perjuangan siswa hingga lolos seleksi SNBP. “Selamat sudah lolos SNBP bisa nyicil ayem diterima PTN Favorit,” ucapnya.
Ia mendorong siswa lainnya, untuk bersemangat mengikuti jalur lainnya seperti SNBT maupun Mandiri.
Ia menyebut, bahwa capaian ini membuktikan komitmen sekolahnya yang tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga tempat di mana siswa dapat merencanakan dan mewujudkan karir masa depan mereka.
Ia berharap, setelah berada di jenjang tinggi, siswa bisa terus berprestasi. Apa yang sudah diupayakan, mulai budaya prestasi serta motivasi berprestasi akademik maupun non akademik tetap dilanjutkan.
“Sehingga berdampak pada satuan pendidikan untuk meningkatkan indek sekolah. Sebab, lulusan yang punya track record yang baik akan berdampak pada adik kelasnya untuk bisa mengikuti jejak kakak kelasnya,” pungkasnya. (mas)