KOTA, Media Ponorogo – Toko bip bip grosir penjual perabot rumah tangga dan plastik yang terkenal berada di Jalan Banda, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan Kota/ Kabupaten Ponorogo ludes dilalap ‘Si jago merah.
Akibat kejadian tersebut pemilik toko mengalami kerugian materi yang cukup besar.
Kapolsekta Ponorogo, Iptu Mohammad Sahid mengatakan, kejadian sekira pukul 13.30 WIB.
Sontak dengan adanya kejadian ini, pemilik toko dibantu warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
“Namun kobaran api yang cukup besar, menghanguskan seluruh isi toko dan rumah berlantai dua tersebut,” ujarnya saat dilokasi kejadian kepada wartawan Jum’at (17/11/2023).
Kapolsek menambahkan, menurut keterangan sejumlah warga (saksi), awalnya sarung, bantal dan busa (kasur) yang pertama kali terbakar di toko tersebut, tepatnya di bagian pojok sebelah timur.
Para karyawan toko langsung meminta tolong warga dan memanggil pemadam kebakaran.
“Terkait apa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Sumber api (diduga) berasal dari luar toko,” imbuhnya.
Dikatakan, lantai satu itu digunakan untuk usaha toko perabotan rumah tangga. Sedangkan lantai dua merupakan tempat tinggal pemilik toko.
“Kita juga belum bisa menyimpulkan berapa kerugian akibat kebakaran ini. Namun seisi toko dan rumah terbakar, termasuk motor honda beat dan motor listrik yang berada di dalam toko tersebut ikut hangus,” bebernya.
Selain itu, barang-barang pribadi, surat-surat berharga dari pemilik toko juga hangus terbakar.
“Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, termasuk pemilik toko dan delapan karyawan berhasil selamat dari kobaran api,” ungkapnya.
Sedangkan menurut pemilik toko, Indra Anwar mengatakan, saat kejadian para karyawan sedang dalam jam istirahat siang.
“Saya turun dari lantai dua kemudian mengetahui di dalam toko sudah terbakar. Saya dan karyawan panik dan meminta pertolongan warga,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Damkar Ponorogo, Joko Warsito mengungkapkan, mendapati laporan adanya kejadian kebakaran, pihaknya langsung menerjunkan dua unit mobil damkar.
“Karena mayoritas material (perabotan) itu berbahan dari plastik, kita sedikit kesulitan memadamkan kobaran api. Baru selang tiga jam api berhasil dipadamkan,” pungkasnya. (mas)
