UPAYA Pemerintah Kabupaten Ponorogo di bawah nahkoda Bupati Sugiri Sancoko yang getol berjuang agar Reog bisa diakui Unesco membuahkan hasil.
Bahkan saat ini reog masuk daftar tunggu atau waiting list nomor 39 untuk dibahas di sidang Unesco tahun 2024 mendatang.
Dukungan reog bisa masuk pengakuan Unesco itu datang dari berbagai pihak. Pun, Pemerintah pusat menggelar pawai budaya reog Ponorogo.
Berlangsung mulai dari Perpusnas hingga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Minggu (27/8/2023).
Bahkan, Dirjen Kebudayaan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, menyebut bahwa seni Reog Ponorogo resmi menjadi warisan budaya tak benda pada Desember 2024 mendatang.
Himar menyebut, pihaknya telah berusaha memenuhi persyaratan untuk mendorong Reog Ponorogo menjadi warisan budaya tak benda dunia.
Dia menyebut, status seni Reog Ponorogo akan diputuskan melalui sidang di UNESCO pada Desember 2024 mendatang.
“Untuk selanjutnya dibahas dalam sidang warisan budaya tak benda UNESCO bulan Desember kemungkinan besar tahun 2024. Maksudnya tahun 2024-nya pasti (ditetapkan status), tapi kemungkinan di bulan Desember,” kata Himar kepada wartawan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Minggu (27/8/2023).
Hilmar menuturkan, seni Reog Ponorogo didaftarkan dengan landasan nilai budaya yang universal. Dia menyebut, seni Reog Ponorogo memiliki banyak komunitas yang tersebar di seluruh dunia.
“Ini memang memiliki nilai universal yang menonjol sifatnya. Kita tahu Reog ini tetap dilestarikan di banyak sekali komunitas. Yang saya dengar di Ponorogo sendiri ada ratusan bahkan komunitas seperti itu,” terangnya.
“Jadi bisa dibilang Ponorogo ini luar biasa dan Reog-nya sangat hidup. Jadi alasannya sangat kuat untuk ditetapkan jadi warisan dunia,” tandasnya.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy Muhadjir menyebut bahwa paguyuban Reog Ponorogo dapat ditemui di negara-negara Asia lainnya, yakni Malaysia, Thailand, Philippina, hingga Singapura.
Dengan ditemukannya paguyuban Reog Ponorogo di sejumlah negara dunia, Muhadjir menegaskan bahwa Reog Ponorogo merupakan budaya dunia. Oleh karenanya, dia mendorong seni Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO. (mas)