BANCAR, Media Ponorogo- Keteguhan Nabi Ibrahim AS serta Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT layak menjadi teladan bagi kaum Muslim di seluruh penjuru dunia. Harapan tersebut disampaikan oleh Ustadz Jemadi saat menyampaikan khotbah Sholat Idhul Adha 1444 H bertepatan 2023 M di Lapangan Perseba Ngepoh Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim (28/6/2023).
Menurutnya, momentum Idul Adha harus dijadikan untuk memperbaiki diri. “Semoga dengan pertolongan Allah, kita selalu merasa ringan dan mudah dalam mengikuti teladan yang diberikan oleh Nabi Ibrahim,” ungkap Ustadz Jemadi.
Masih menurut dia, Nabi Ibrahim merupakan sosok yang tidak pernah sedikitpun meragukan ketuhanan Allah. “Dia tidak pernah menyembah selain Allah, tidak pernah berdusta dan Nabi Ibrahim tidak pernah memintakan ampunan dosa kepada Allah untuk ayahnya yang musyrik,” katanya.
Selain itu, dia menambahkan bahwa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS memberikan contoh yang baik kepada umatnya untuk menjalankan setiap perintah Allah SWT. “Mereka menguatkan niatnya dan meneguhkan hatinya untuk menjalankan perintah Allah SWT yang sangat sulit,” jelasnya.
Selanjutnya, Ustadz Jemadi mengatakan bahwa keteladanan Nabi Ismail layak dipegang umat Islam semua. “Jika kita menarik kembali sejarah tentang salah satu peristiwa kenabian yang paling berkesan dan menjadi awal mula dijadikannya ibadah idul adha yang identik dengan memotong hewan kurban sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kita kehidupan adalah peristiwa penting seorang nabi dan ayahnya yakni nabi Ismail AS dan nabi Ibrahim AS,” bebernya.
Bahkan, peristiwa bersejarah tersebut khususnya bagi umat islam di seluruh dunia mengenai ketabahan seorang anak yakni nabi Ismail yang karena perintah Allah SWT rela mengorbankan dirinya disembelih oleh ayahnya sendiri yakni nabi Ibrahim AS sebagai bentuk ketaatannya pada Allah SWT namun di saat-saat terakhir Allah menggantikan posisi nabi Ismail AS tersebut dengan mendatangkan seekor domba gemuk dari surga sebagai ganti penyembelihannya dan posisi nabi Ismail terselamatkan serta nabi Ibrahim lulus dari ujian Allah SWT mengenai ketaatannya melaksanakan perintah Tuhan. “Peristiwa tersebut menjadi sangat bersejarah karena mengandung pesan yang sangat mendalam tentang ketabahan seorang anak dan ketaatan seorang ayah dalam melaksanakan perintah Tuhannya dan sekaligus menjadi peristiwa yang mengharukan sebab pada akhirnya mereka dapat hidup bersama-sama kembali menjadi keluarga setelah lulus menghadapi ujian dari Allah SWT,” terangnya.
Sebagai umat muslim di era sekarang sudah sepatutnya menurut dia untuk terus bersyukur dengan terjadinya peristiwa tersebut karena kedepannya tidak ada lagi cerita seorang ayah harus mengorbankan putra tercintanya untuk disembelih melainkan diganti dengan hewan ternak lain seperti sapi, unta, dan domba. “Dari kisah tersebut pun kita dapat meneladani banyak hal mengenai kisah ayah dan anak, ketaatan seorang hamba, serta ketabahan seorang anak kepada ayah dan Tuhannya,” paparnya.
Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Desa Bancar, Ustadz Misnun melaporkan bahwa hingga Rabu (28/6/2023) pagi, jumlah hewan kurban yang disembelih warga Desa Bancar adalah 25 ekor sapi dan 66 ekor kambing. “Jumlah ini akan terus bertambah karena mungkin ada yang belum dilaporkan ke Panitia lokal dan juga penyembelihan hewan kurban di Desa Bancar juga masih banyak yang dilakukan besok (Kamis),” tukasnya.
Sementara itu petugas Sholat Idil Adha 1444 H di Desa Bancar adalah Ustadz Moh Syamsul Huda dari Masjid At Tawwabin Dukuh Duwet sebagai Imam dan Ustadz Jemadi dari Dukuh Bancar sebagai Khotib. (mnc)