NGEBEL, Media Ponorogo – Departemen Politik Fisip Unair kembali menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) sebagai bentuk tri dharma perguruan tinggi.
Tahun ini sasaran utama Pengmas adalah Badan Usaha milik Desa (BUMDESA) di desa Gondowido Ngebel Ponorogo.
Kegiatan ini melibatkan BUMDESA Tirto Kencono dan sejumlah 60 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Puluhan UMKM itu mengikuti kegiatan bimbingan dan pelatihan selama dua hari yang dipusatkan di balai Desa Gondowido, (24-25/11/2022).
Ada tiga fokus dalam kegiatan Pengmas yang bertajuk “Penguatan Kapasitas Pengelolaan BUMDESA” itu.
Yaitu perkembangan BUMDESA pasca pandemi, penguatan kelembagaan dan SDM, dan manajemen pemasaran dan branding.
Menurut Dwi Windyastuti, ketua departemen politik, keberadaan BUMDESA sangat penting sebagai katalisator ekonomi mikro-lokal, sekaligus sebagai wadah pemberdayaan ekonomi di level desa.
“Bahwa penguatan kelembagaan, sumberdaya manusia dan pemasaran atau branding merupakan ujung tombak pengembangan BUMDESA, apalagi menghadapi potensi resesi ekonomi tahun depan,” paparnya.
Lebih lanjut, Edwin Fiatiano, salah seorang narasumber acara tersebut, menekankan bahwa branding merupakan kunci penting pengembangan usaha, termasuk BUMDESA dan UMKM.
Branding bertumpu pada penancapan suatu produk dalam benak segmen konsumen.
Efektivitas branding ditentukan antara lain oleh seberapa mampu produk menjawab problematika dari suatu segmen konsumen, positioning dan diferensiasi produk di pasar.
Harapan kegiatan pengmas ini adalah bahwa pengelolaan BUMDESA dan UMKM di desa Gondowido semakin profesional.
Selain itu, juga mampu mendongkrak pendapatan warga serta menurunkan angka kemiskinan di desa.
Upaya kolaborasi dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk akselerasi mewujudkan tujuan dan harapan kegiatan ini.
Oleh karena itu, agenda Pengmas ke depan diupayakan dapat mengintegrasikan pihak-pihak penting, seperti pemerintah, swasta dan media secara terintegrasi dan beriringan. (ist/mas)