Home Birokrasi Belum Lulus, 18 Siswi SMKN 2 Ponorogo Direkrut Perusahaan Jepang

Belum Lulus, 18 Siswi SMKN 2 Ponorogo Direkrut Perusahaan Jepang

0

PONOROGO – Purnawiyata siswa-siswi kelas XII SMKN 2 Ponorogo tahun ajaran 2021/2022 terasa istimewa, Selasa (24/5/2022).

Pasalnya, angkatan ke-42 ini bertabur prestasi tingkat nasional. Hebatnya lagi, meski belum lulus, sebanyak 18 siswi sudah diterima magang di Jepang.

Farida Hanim Handayani, S.Pd, M.Pd bersyukur purnawiyata perdana pasca pandemi bisa digelar.

Tahun ini sekolahnya mengukuhkan sebanyak 460 siswa dalam purnawiyata bertema Gelar Pisah Menuju Binar Masa Depan.

Terdiri dari program keahlian TKJ 66, Perhotelaan 64, Kuliner 98, Kecantikan 97 dan Busana 135 siswa.

Hebatnya, meski dalam keterbatasan namun banyak prestasi yang ditorehkan di bidang akademik maupun non akademik. Baik di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional.

“Selaku kepala sekolah kami mengucapkan terima kasih, bersyukur dan bangga atas prestasinya. Meski masa pandemi tapi berbagai prestasi luar biasa ditorehkan sehingga membuat nama SMKN 2 Ponorogo viral,” ungkapnya.

Bagaimana tidak viral? Sebab, nama SMKN 2 Ponorogo terangkat karena menjadi juara 1 LKS tingkat provinsi dan berhak mewakili Jatim ke tingkat nasional.

Prestasi itu dipersembahkan, Kuny Humayroh dan Nursiam Musfika bidang lomba Patisery and Confectionery.

Siswi SMKN 2 Ponorogo juga menjadi juara 1 tingkat nasional berkat inovasi produk makanan Donsukita.

Prestasi juara 3 nasional juga diraih oleh siswi jurusan tata kecantikan.

Luar biasanya, siswi SMKN 2 Ponorogo juga jagonya lomba karya tulis ilmiah. Terbukti berhasil menjadi juara 1 nasional.

“Artinya, meski berada di kota kecil tapi SMKN 2 Ponorogo sarat prestasi nasional,” sebutnya.

Farida tambah bahagia manakala anak didiknya diterima kuliah di IPB Jurusan Managemen Pengolahan Makanan. Ini menambah deretan siswa yang diterima kampus ternama sebelumnya.

Hebatnya lagi, Farida menyebutkan meski belum lulus anak didiknya sudah diterima dunia usaha dan industri di dalam dan luar negeri.

Bahkan sekolahnya sempat kewalahan memenuhi permintaan. Karena tidak semua lulusan memilih kerja. Ada yang berwirausaha dan meneruskan pendidikannya.

“Bahkan, berdasarkan laporan BKK sampai hari ini sudah ada 18 siswa meski belum lulus sudah direkrut perusahaan Jepang,” ungkapnya.

Saat ini siswi sedang menjalani karantina di berbagai perusahaan. Ada yang di bidang boga, garmen dan murai.

Pihaknya berpesan agar lulusan membekali diri dengan karakter yang sudah ditanamkan selama tiga tahun.

“Jaga nama baik almamater. Berkarya di manapun selalu pegang karakter, attitude dan etos kerja yang tinggi. Sebagai kunci sukses di masa depan yang gemilang,” pungkasnya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here