PONOROGO – Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Virus korona menyerang dan merenggut nyawa siapa saja dan tak pandang bulu. Seperti di Kabupaten Ponorogo, Pasangan suami istri (Pasutri) meninggal dunia berselang 2 minggu, dan meninggalkan 2 anak, perempuan dan laki.
Sang suami bernama Waspodo Suka Basuki meninggal dunia lebih dulu yakni tanggal 2 Juli 2020, selang dua minggu giliran istrinya bernama Siti Munawaroh (49 tahun) menghembuskan nafas terakhir.
Saat ini kedua anak yatim piatu itu, satu anak perempuan masih dirawat di rumah sakit, kondisi sudah membaik sedang anak laki-lakinya sedang menunggu hasil PCR yang belum keluar dari BBLK.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dalam rilisnya mengatakan, tadi malam (Sabtu, 12/07/2020) pukul 18.45 Wib pasien terkonfirmasi no 77 (Siti Munawaroh) meninggal dunia, setelah dikabarkan mengalami penurunan kesadaran, Senin (13/07/2020).
“Tadi malam sudah dimakamkan dengan protokol covid-19, melibatkan satgas covid Desa Jorsan Kecamatan Mlarak, BPBD, Puskesmas, TNI/POLRI dan lintas sektor terkait,” tutur Ipong.
Ipong menyebut, pasien no 77 adalah istri dari pasien no 46, yang berasal dari Desa Jorsan Mlarak yang meninggal lebih dulu yakni tanggal 2 juli 2020.
“Riwayat sang suami yang sehari-hari bekerja di Surabaya, pulang karena sakit. Setelah dirawat dirumah selama 3 hari, meninggal dunia. Dan hasil pemeriksaan PCR positif covid-19,” ucapnya.
Setelah dilakukan traching terhadap istri dan 2 anaknya lanjut Ipong, istri dan anak perempuannya terkonfirmasi covid-19.
“Sebelumnya istri tidak ada keluhan, namun memiliki riwayat penyakit diabetes melitus dan hipertensi. Sehingga memperberat kondisi covidnya. Pagi hari masih sadar, namun sore hari dikabarkan memburuk. Kadar oksigen dalam darahnya terus menurun dan malam hari meninggal dunia,” pungkasnya. (mny).
