BUNGKAL – Penutupan jalan poros utama menuju Desa Bekare oleh Pemerintah Desa Nambak Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo, berujung protes dari warga Bekare.
Pasalnya, warga Bekare terpaksa harus memutar lebih jauh untuk bisa pulang kerumahnya.
Dengan kejadian itu, pemerintah Kecamatan Bungkal mengundang 2 Desa Bekare dan Desa Nambak untuk duduk bersama mencari solusi terbaik, Kamis (30/04/2020).
Sementara dari Desa Nambak bersikukuh, hal itu dilakukan untuk antisipasi pemudik menjelang lebaran pemerintah Desa Nambak menutup jalan masuk ke Selatan dekat lapangan desa Nambak Kecamatan Bungkal.
“Penutupan jalan guna antisipasi pemudik menjelang lebaran biar mudah pengawasannya, jadi haya satu pintu masuk lewat jalan utama balai desa ke Selatan, setelah lebaran jalan akan kami buka kembali,” tutur kades Nambak Tugimin saat musyawarah di Kecamatan Bungkal.
Kepala Desa Bekare, Siswàndi, S. T menyampaikan penutupan jalan Nambak – Bekare hendaknya Pemdes Nambak koordinasi dulu dengan Pemdes Bekare.
“Saat ini bila jalan Nambak – bekare (lapangan Nambak ke Selatan ditutup) 80% warga Bekare tidak bisa melewati harus memutar lebih jauh,” katanya.
Siswandi juga berkata, sebelumnya sudah ada kesepakatan pada akhir tahun 2019, Pemdes kedua Desa sudah sepakat jalan tersebut merupakan jalan Poros Desa, sehingga bisa dikelola Kabupaten.
“Seharusnya jalan tersebut tidak ditutup, tapi diportal saja. Bagaimanapun juga kami akan menerima apapun hasil musyawarah pada hari ini,” ucapnya.
Camat Bungkal Jemain, S.Sos., M.S.i menyampaikan sampai saat ini wilayah Kecamatan Bungkal alhamdullilah tidak ada yang kena covid – 19.
“Namun kita harus tetap waspada, kita perlu bersosialisasi hendaknya jalan utama jangan ditutup, namun diportal saja karena jalan tersebut juga akses jalan utama warga desa Bekare,” jelasnya.
Senada dikatakan Kanit Binmas Polsek Bungkal Aiptu Teguh Suyono menyampaikan dalam keadaan normal, penutupan jalan sebenarnya harus ijin resmi ke Polres sesuai UU LAJ.
Selain itu, penutupan hendaknya saling berkoordinasi antar desa yang terdampak.
“Guna menemukan solusi terbaik dan tidak menimbulkan masalah sosial, kita pertimbangkan baik buruknya bagi masyarakat banyak,” pungkasnya. (mny).