PONOROGO, (MM) – Panen medali yang diraih siswa SMK PGRI 2 Ponorogo menjadi kado terindah peringatan sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2017.
Bersamaan upacara bendera peringatan sumpah pemuda, para pemenang kejuaraan mempersembahkan karya terbaiknya kepada sekolah, Senin (30/10/2017).
Sang juara, satu persatu menyerahkan piala yang diperolehnya secara simbolis kepada kepala sekolah.
Selanjutnya pihak sekolah menyerahkan semua hadiah uang pembinaan kepada orang tua wali siswa yang memang sengaja diundang. Selain itu siswa berprestasi itu juga mendapat reward berupa gratis uang spp.
Samhudi Arifin, SE, MM kepala SMK PGRI 2 Ponorogo menegaskan sekolahnya memang komitmen membentuk karakter anak didiknya menjadi pribadi pejuang.
Mereka didik untuk berusaha semaksimal mungkin untuk meraih cita-citanya. Layaknya perjuangan para pemuda tempoe doeloe yang berjuang meraih kemerdekaan.
“Kemerdekaan ini dipersembahkan oleh pemuda bukan gratisan tapi penuh perjuangan,” tegasnya.
Pun anak didiknya dibentuk untuk berjuang meraih prestasi agar meraih kemuliaan.
“Seperti halnya prestasi yang diraih anak didik kami, uang pembinaan kami serahkan semua. Sekolah tidak butuh hadiah, sekolah hanya butuh prestasi,” tegasnya.
Oleh karena itu melalui momen ini pihaknya juga menegaskan kepada masyarakat bahwa SMK PGRI 2 Ponorogo tidak ingin mencetak generasi gratisan.
“Artinya kami tidak memberi gratisan tanpa prestasi. Berprestasilah maka rejeki akan datang. Kami tidak ingin mencetak alumni gratisan,” imbuhnya.
Arief juga mengatakan sekolahnya tetap memegang prinsip dalam memperoleh murid dengan tidak memberi sesuatu kepada orang lain.
“Kami komitmen mencari siswa berkarakter. Kami tidak memberi imbalan apapun atau masuk gratisan. Ini penting karena dampaknya nanti karakternya juga tidak baik,” tegasnya.
Jika perjuangan itu berhasil, kata Arief maka kesuksesan dan hadiah akan datang dengan sendirinya. “SMK PGRI 2 Ponorogo sebenarnya juga menerapkan sekolah gratis tapi dalam tanda kutib bagi siswa berprestasi,” pungkasnya. (agus)