JETIS, Media Ponorogo – SMPN 1 Jetis meramaikan Pawai Lintas Sejarah Grebeg Suro Ponorogo tahun 2025 dengan penampilan yang memukau, Kamis (26/6/2025).
Sekolah yang dipimpin oleh Ahmad Manan, S.Pd., M.Pd., ini menghadirkan sosok Ki Ageng Kutu, tokoh penting dalam sejarah berdirinya Ponorogo, dengan cara yang unik dan inovatif.
Bukan sekadar ikut serta, SMPN 1 Jetis menampilkan Ki Ageng Kutu secara mandiri dan spektakuler dengan satu kendaraan hias yang dirancang khusus.
Kendaraan hias tersebut bukan hanya sekadar replika kerajaan, tetapi juga perpaduan apik antara seni budaya dan teknologi.
Miniatur kerajaan Demang Kutu Surya Alam (nama lain Ki Ageng Kutu) tampak megah, dengan sentuhan istimewa berupa replika Garuda di bagian depan yang kepala dan sayapnya dapat bergerak otomatis.
“Ini paduan seni budaya dan teknologi yang membuat tampilan kami lebih artistik,” ujar Ahmad Manan.
Ki Ageng Kutu, penguasa daerah Wengker yang juga dikenal sebagai guru sakti asal Desa Kutu, Jetis, diusung kembali oleh SMPN 1 Jetis sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah leluhur.
“Sekolah kami berperan sebagai Ki Ageng Kutu sebagai Raja,” jelas Ahmad Manan.
Kreativitas dan kerja keras tim sekolah bersama komite sekolah terlihat jelas dalam hasil akhir yang memukau.
Lebih dari sekadar pawai, partisipasi SMPN 1 Jetis ini mengandung pesan mendalam.
Ahmad Manan berharap, pawai lintas sejarah ini dapat mengingatkan masyarakat akan sejarah kerajaan Kutu dan pentingnya melestarikan budaya, khususnya di Kecamatan Jetis dan Ponorogo pada umumnya.
“Semoga generasi muda termotivasi untuk mempelajari dan membaca sejarah Ki Ageng Kutu, yang bernama asli Surya Alam,” harapnya.
Bagi SMPN 1 Jetis, Grebeg Suro bukan hanya sekadar seremoni tahunan.
Acara ini merupakan momentum penting untuk merawat tradisi warisan leluhur dengan semangat kebaruan.
“Grebeg Suro adalah ruang pertemuan antara generasi dan nilai-nilai kebangsaan yang hidup dalam budaya kita,” tambah Ahmad Manan.
Ia berharap tradisi ini terus menjadi inspirasi dan memperkuat jati diri daerah. Penampilan SMPN 1 Jetis telah berhasil menghidupkan kembali sejarah dan memberikan inspirasi bagi generasi muda Ponorogo. (mas)