KOTA, Media Ponorogo – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Ponorogo menggelar Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) I ‘Aisyiyah Periode 2022-2027, Ahad 11 Mei 2025 di Gedung Dakwah ‘Aisyiyah Jalan KH Ahmad Dahlan.
Dra. Hj. Sri Hidayah, MA Ketua Panitia dalam laporannya menerangkan bahwa Musypimda merupakan forum permusyawaratan tertinggi di bawah Musyawarah Daerah (Musyda).
Menurutnya, Musypimda I ‘Aisyiyah ini penting digelar pasca Musyda 11 di Ponorogo kepemimpinan Aisyiyah periode 2022-2027 telah memasuki awal tahun ketiga.
“Forum Musypimda I ini sangat penting sebagai forum melaksanakan refleksi dan evaluasi perjalanan Aisyiyah pasca Musyda Ke-11. Yaitu untuk memotret bagaimana pelaksanaan program, kemajuan, capaian, kontribusi dan tantangan menggerakkan organisasi dalam mencapai visi dan misi organisasi,” ungkapnya.
Musypimda 1 Aisyiyah ini diikuti oleh anggota, peserta dan peninjau.
Anggota terdiri dari anggota PDA yang telah disahkan pimpinan wilayah, ketua dan sekretaris pimpinan cabang atau penggantinya, dan anggota pimpinan ranting yang jumlahnya ditetapkan oleh PDA.
Adapun peserta terdiri atas wakil badan pembantu PDA, Wakil Pimpinan Ortom Angkatan Muda Muhammadiyah tingkat dasar unsur perempuan dan undangan khusus ‘Aisyiyah.
Hj Titi Listyorini, SH Ketua PDA Ponorogo dalam pidato iftitahnya menyampaikan bahwa tema Musypimda I Aisyiyah Ponorogo tahun ini ialah “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Ponorogo Berkeadilan”.
Ia memaparkan, tema itu diusung sebagai komitmen ‘Aisyiyah untuk mewujudkan Ponorogo Berkeadilan.
“Aisyiyah dari sejak berdiri hingga sekarang tetap berkomitmen untuk terus menebar manfaat bagi seluruh masyarakat, umat, bangsa dan negara di seluruh aspek kehidupan, di antaranya usaha terwujudnya keadilan bagi semua,” tegasnya.
Sesuai dengan hasil Musyda Ke-11 Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Ponorogo, kata Hj Liestyorini, ‘Aisyiyah telah dan terus berupaya mengatasi berbagai isu dan permasalahan.
Baik permasalahan dibidang pendidikan, ketahanan keluarga, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan ketenagakerjaan, hukum dan hak asasi manusia, dll.
“Sejak awal dakwah ‘Aisyiyah mengarah kepada terwujudnya keadilan untuk semua,” tegasnya.
Dijelaskannya, upaya peningkatan kesehatan meliputi penurunan angka kematian ibu dan bayi, penanggulangan stunting, dan pencegahan penyakit menular dan tidak menular.
Rumah Sakit ‘Aisyiyah Ponorogo, yang berawal dari sebuah rumah bersalin, kini telah berkembang menjadi rumah sakit swasta yang cukup besar di Ponorogo.
Dalam memperkuat ketahanan keluarga, ‘Aisyiyah mendorong pola pengasuhan yang berlandaskan nilai-nilai keadilan, kejujuran, kerja keras, menghargai perbedaan, cinta damai, dan jiwa kewirausahaan.
Melalui Majelis Tabligh dan Ketarjihan, dakwah ‘Aisyiyah menjangkau desa-desa terpencil, berbagai kalangan usia, dan bahkan membina mualaf di tiga kecamatan.
Untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama tunanetra, PDA Ponorogo mengelola SLB-A ‘Aisyiyah yang juga melayani anak-anak dengan hambatan fisik dan intelektual.
Di bidang ekonomi, ‘Aisyiyah mendorong pemberdayaan perempuan melalui gerakan menanam pangan lokal, Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah (SWA), Gerakan lumbung hidup ‘Aisyiyah, dan pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT).
Di bidang hukum dan HAM, Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) memberikan pendampingan hukum bagi masyarakat dhuafa.
“Melalui momen Musypimda I ‘Aisyiyah Ponorogo ini mari kita pertegas dan perkuat komitmen serta kontribusi ‘Aisyiyah dalam membangun peradaban bangsa dilaksanakan melaui berbagai bidang yang digerakkan melalui penguatan masyarakat di tingkat komunitas maupun melalui Amal Usaha ‘Aisyiyah di berbagai bidang,” pungkasnya.
Sementara itu, usai pembukaan Musypimda I ‘Aisyiyah dilanjutkan pleno dan sidang komisi.
Pleno 1 pembacaan tata tertib dan pleno 2 laporan program PDA oleh Drs Hj Sri Hidayah MA.
Dilanjutkan pleno 3 dinamika organisasi 23 cabang oleh PDA dan masing-masing ketua majelis & lembaga. Dilanjutkan tanggapan dinamika organisasi, dan pengarahan sidang komisi.
Bagian terpenting yakni sidang komisi dengan mengusung isu-isu strategis.
Komisi A tentang strategi ‘Aisyiyah untuk Ponorogo Berkeadilan. Komisi B tentang Keorganisasian. Komisi C tentang Kepemimpinan dan Ideologi.
Kemudian dilanjutkan Pada pleno 4: Komisi dan rekomendasi. Serta puncaknya pembacaan hasil dan pengarahan Ketua PDA Ponorogo.
Hasil Musypimda akan menjadi pedoman dalam melanjutkan kiprah ‘Aisyiyah Ponorogo dalam membangun peradaban bangsa.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Drs. Muh Syafrudin, MA, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Musypimda I.
Ia berharap acara ini menjadi ajang evaluasi yang efektif untuk pengembangan program ke depan.
“Dengan evaluasi yang komprehensif, kekurangan dapat diminimalisir dan program ‘Aisyiyah dapat berjalan lebih optimal,” pungkasnya. (mas)