KOTA, Media Ponorogo – Menyikapi bencana banjir yang melanda Ponorogo, Bupati Sugiri Sancoko langsung bergerak cepat mencari solusi bersama.
Rabu (8/1/2025), ia mengundang berbagai pihak terkait untuk membahas penanganan banjir, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Hadir dalam pertemuan di Aula Bantarangin ini, Anggota Komisi 5 DPR RI Ali Mufti, Komisi D DPRD Jawa Timur, Pemprov Jatim, BBWS Solo, dan perangkat daerah Ponorogo.
Bupati Sugiri menekankan pentingnya kolaborasi antar-lembaga dalam mengatasi bencana ini.
“Setiap tingkat pemerintahan memiliki tanggung jawab dan wewenang yang jelas, namun harus saling mendukung untuk memastikan pembangunan berjalan lancar dan efisien,” tegasnya.
Fokus utama penanganan pasca banjir adalah perbaikan tanggul jebol yang membutuhkan dana besar.
Pemkab Ponorogo telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 8,1 miliar kepada Pemprov Jatim untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir.
Komisi D DPRD Jawa Timur, yang hadir dalam rapat, menyatakan siap mengawal anggaran ini hingga selesai.
“Ada 9 kegiatan yang memerlukan anggaran Rp8,1 miliar yang akan dicover oleh APBD Jatim. Alhamdulillah, anggaran masuk dalam nomenklatur BTT Jatim, dan kami di Komisi D sepakat mengawalnya agar penyelesaian jangka pendek ini dapat segera terlaksana,” kata Abdul Halim, Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur.
Tak hanya penanganan jangka pendek, rencana pembangunan embung di beberapa titik wilayah Ponorogo juga dibahas sebagai solusi jangka panjang.
Ali Mufti, anggota Komisi 5 DPR RI, menyatakan bahwa satu embung di wilayah Jambon akan dibangun pada tahun 2025. Untuk titik lainnya, kajian strategis akan dilakukan terlebih dahulu.
“Untuk tahun ini Insya Allah kita mulai membangun embung di Jambon,” ucap Ali Mufti.
Diharapkan Kolaborasi antar-lembaga diharapkan dapat mempercepat proses penanganan banjir dan meminimalisir dampaknya di masa mendatang. (kim/mas)