PONOROGO, Media Ponorogo – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehataan (STIKES) Buana Husada Ponorogo kembali menggelar sidang senat terbuka dalam rangka wisuda dan angkat sumpah profesi ke-7, Kamis (22/12/2022) di Gedung Sasana Praja Ponorogo.
Pada tahun akademik 2021/2022 ini, STIKES Buana Husada mewisuda sebanyak 42 wisudawan. Terdiri dari sarjana keperawatan dan D3 rekam medis.
Ketua STIKES Buana Husada Rumpiati SST, MPh dalam sambutanya menyampaikan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan studinya di Kampus STIKes Buana Husada Ponorogo.
“Dengan bekal ilmu yang dimiliki diharapkan dapat menjadi sukses di bidangnya masing masing,” ungkapnya.
Sementara itu Pembina Yayasan STIKes Buana Husada Dr Munawar mengaku bangga STIKES kembali sukses menggelar wisuda. “Setelah melewati beberapa tahap, STIKES sudah bisa mewisuda lulusan,” ungkapnya.
Munawar menyebutkan, jurusan rekam medis yang dimiliki kampusnya tergolong pioner dan satu satunya di Kota Reog.
“Rekam medis pioner dan masih jarang, akreditasi B peluang besar menjadi ASN atau PNS,” ungkapnya.
Program rekam medis itu juga memiliki peluang besar bekerja di berbagai instansi kesehatan.
Sesuai program pemerintah ada aturan yang mengharuskan instansi kesehatan memiliki rekam medis.
Untuk puskesmas misalnya, harus punya rekam medis minimal 4 dan bisa 10 melihat jumlah pasien.
Bagi rumah sakit tipe A minimal 50. “Di di RSU Soedono Madiun sampai 100, bahkan di Surabaya itu ada 400an,” sebutnya.
Sedangkan RS tipe B minimal 25. Tipe C 15, dan puskesmas minimal 4. “Kedepan dokter praktek juga diwajibkan mempunyai tenaga rekam medis,” tegasnya.
Munawar menyebut, mahasiswanya yang menjalani praktek di berbagai lembaga kesehatan mendapat sambutan baik. “Sehingga saya percaya kualitas mahasiswa tetap bisa dipertahankan,” tegasnya.
Apalagi, kampusnya memiliki prinsip atau motto handal, profesional dan berkarakter.
“Artinya segi akhlak atau etika sangat diperhatikan di STIKES Buana Husada,” paparnya.
Dengan bekal ilmu, keahlian dan attitude itulah tidak heran ketika sebanyak 90 persen alumninya sudah mendapat pekerjaan. Bahkan, 50 orang sudah diterima menjadi ASN.
“Jadi pada saat ini 90 persen lulusan sudah bekerja di puskesmas dan RS. Luar biasanya 50 orang sudah ASB. Tidak hanya di Ponorogo tapi juga di luar pulau,” sebutnya.
Dijelaskannya, banyak sekali keunggulan dan fasilitas yang didapat mahasiswanya. Seperti program rekam medis satu-satunya di Ponorogo.
“Kuliahnya singkat hanya 3 tahun, selain diwisuda juga langsung disumpah sehingga ketika kerja tidak perlu bingung lagi sumpah,” paparnya.
Kedepan, kata Munawar, kampusnya bakal terus meningkatkan kualitas lulusan. Termasuk dengan menyekolahkan dosen agar linier. “Ini penting kami lakukan demi mencetak tenaga kesehatan yang handal, profesional dan berkarakter,” pungkasnya. (mas/mny)