SAMPUNG, Media Ponorogo – Setelah hampir setahun direncanakan dan dipersiapkan, Pemkab Ponorogo akhirnya menetapkan pemenang lelang yang akan melaksanakan pembangunan Monumen Reog.
“Ada dua yang masukan penawaran yakni PT. Widia Satria dan PT. Sinar Cerah Sempurna, yang satu tidak masukan penawaran,” jelas Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Pemkab Ponorogo Budi Darnawan.
Sejatinya, kata Budi, ada tiga peserta yang lolos dalam prakualifikasi. Namun dalam perjalanannya hanya dua yang melakukan penawaran.
Pria berkaca mata ini menjelaskan, dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Pokja, PT Widia Satria asal Surabaya menjadi satu-satunya perusahaan konstruksi yang memenuhi aspek kualifikasi, administrasi, teknis serta kelengkapan lainnya. Sementara PT. Sinar Cerah Sempurna gugur dalam persyaratan teknis.
Selanjutnya, setelah ditentukan pemenangnya, akan menerbitkan surat penunjukan penyedia barang dan jasa (SPPBJ) yang diteruskan dengan penandatanganan kontrak antara pemenang tender dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga sebagai pihak pertama.
“Kontrak mulai 2022 hingga Desember 2024, (proyek) tahun jamak. Anggaran pagu Rp 84 miliar, nilai HPS Rp 76 miliar dan untuk nilai penawaran Rp 73 miliar,” tandas Budi.
Seperti diketahui, Bupati Sugiri bakal merealisasikan janjinya yakni segera membangun monumen reog terbesar yang lebih tinggi dibanding Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Provinsi Bali.
Anggaran untuk pembangunan monument ini mencapai Rp84 miliar lebih.
Monumen yang digadang-gadang menjadi kebanggaan Ponorogo itu diproyeksikan memiliki tinggi 126 meter dan akan dibangun di kawasan tambang batu kapur di wilayah Kecamatan Sampung.
Dikutip dari laman resmi Pemkab Ponorogo, proyek ini mendapat sambutan hangat dari Ikatan Arsitek Jawa Timur.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjelaskan, “detailed engineering design” (DED) ini nantinya akan digarap akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
“Mendesain, mengerjakan DED-nya ITS. Sudah direncanakan,” tutur Sugiri, dikutip dari media.
Sugiri mengungkapkan, anggaran biaya pembangunan Monumen Reog tidak sepenuhnya ditopang APBD Ponorogo, tetapi juga dibantu swasta dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (ist/mas)