PONOROGO – Pelaksanaan serbuan vaksinasi di SMAN 1 Ponorogo, Sabtu (4/9/2021) yang canangkan Gubernur Jawa Timur terasa istimewa.
Karena pelaksanaannya, dikunjungi dan mendapat motivasi langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Rombongan Gubernur Khofifah didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko disambut kepala SMAN 1 Ponorogo H. Agus Prasmono, M.Pd serta guru dan siswa.
Begitu sampai sekolah, Gubernur langsung menuju Aula untuk menyapa dan memantau kegiatan vaksinasi bagi pelajar SMA Negeri yang paling favorit di Kota Reyog ini.
Khofifah sempat berbincang dengan siswa dan berdialog dengan Agus Prasmono kepala sekolah.
Menurutnya, serbuan vaksinasi bagi pelajar sangat diperlukan untuk membentuk herd immnunity.
“Sehingga mendukung terlaksananya pembelajaran tatap muka yang sudah dirindukan semua pelajar,” ungkapnya.
Kepala SMAN 1 Ponorogo, H. Agus Prasmono, M.Pd mengaku bangga sekolahnya mendapat perhatian lebih dari Gubernur Jatim yang secara langsung mengunjungi kegiatan vaksinasi di SMAN 1 Ponorogo.
“Kehadiran Gubernur Jatim ini menjadi doa bagi anak didik kami untuk tetap sehat,” katanya.
Agus juga mengapresiasi percepatan vaksinasi yang dicanangkan Gubernur Khofifah bagi kalangan pelajar.
“Terima kasih untuk Pemerintah Jatim atas program vaksinasi bagi pelajar ini,” apresiasinya.
Menurutnya, ini adalah terobosan yang luar biasa. “Bu Gubernur nampak sebagai seorang ibu yang sangat perhatian kepada anak didiknya. Semoga apa yang beliau sampaikan membawa kesuksesan anak kami,” sebutnya.
Adanya serbuan vaksinasi ini, kata Agus mendapat antusias yang tinggi anak didiknya.
“Bahkan anak datang 15 menit dimulai. Mereka antri dengan menekankan prokes ketat,” sebutnya.
Sebanyak 1259 siswa Smazapo ditargetkan sudah disuntik vaksin sinovac untuk membentuk kekebalan tubuh.
“Hal ini menunjukkan betapa minatnya anak didik kami untuk mengikuti anjuran Pemerintah. Karena vaksinasi ini sangat penting bagi dirinya sendiri,” sebutnya.
Gubernur Khofifah berharap, percepatan vaksinasi ini sebagai upaya membentuk kekebalan komunal di lingkungan sekolah. “Namun protokol kesehatan harus tetap dijalankan,” tegasnya.
Ia juga berharap, pasca vaksinasi mendorong terlaksananya pembelajaran tatap muka. Tentunya, setelah Kabupaten Ponorogo turun ke level 3.
“Siswa dan bapak ibu guru sudah rindu PTM agar bisa pembelajaran secara maksimal dan bisa membentuk karakter anak didik,” pungkasnya. (mas)
