PONOROGO – Jangan sampai menyebar info hoax kalau tidak ingin berurusan dengan aparat kepolisian. Apalagi di tengah merebaknya virus corona atau covid-19.
Lantaran, saat ini Polres Ponorogo bergerak cepat menyusul adanya info hoax yang menyebut pasien positif corona di Ponorogo meninggal dunia.
Bahkan, kini Polisi mulai melakukan upaya penyelidikan dengan memintai keterangan saksi-saksi terkait.
“Kami pihak Polres melakukan upaya penyelidikan dengan memintai keterangan saksi- saksi terkait,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP. Maryoko, Rabu (8/4/2020).
Polisi juga tengah mengumpulkan barang bukti dan berkoodinasi dengan dinas kesehatan.
“Kami sudah koordinasi dengan Dinkes. Bahwa korban atau penderita yang positif sesuai fakta, menurut Kadinkes ternyata membaik,” sebutnya.
Keterangan Kadinkes ini tentu menjadi bahan penting bagi polisi dalam upaya penyelidikan beredarnya berita bohong di medsos.
“Jadi info yang di medos masih kami tindak lanjuti. Sekarang langkah pemeriksaan keterangan saksi terkait dan pengumpulan barang bukti. Nanti disampaikan lebih lanjut,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP. Maryoko menyayangkan status warga yang tidak bijak menggunakan media sosial di saat merebaknya virus korona.
Karena menyebarkan berita yang tidak benar atau hoak bisa dijerat uu no 19 tahun 2016 atas perubahan 11 tahun 2018 tentang informasi transaksi elektronik (ITE) pasal 45.
Dimana, setia orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang menimbulkan kerugian diancam 6 tahun penjara denda 1 milyar. (as)
