PONOROGO (MP) – Jum’at Barokah, YAPENA Indonesia, Yayasan Peduli Anak Indonesia menyerahkan bantuan kursi roda untuk adik Muhammad Rio Novarian (6 tahun) penderita kangker otak, Jum’at (30/08/2019) di Dukuh Janti Rt 01/02 Desa Sendang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.
Penyaluran bantuan termasuk bagian dari program kepedulian sosial Yayasan Peduli Anak Indonesia yakni YAPENA Peduli.
Ketua umum YAPENA Indonesia Erna Santoso saat dihubungi mediaponorogo.com mengungkapkan, setelah mendapatkan informasi lewat pesan singkat Wash Up, pihaknya bersama kawan-kawan dari anggota dan sahabat YAPENA melakukan penggalangan dana membantu Rio yang membutuhkan bantuan kursi roda.
“Kita share di group, ‘mari kita bantu kursi roda adik Rio (penderita kangker otak) di Ponorogo. Sekecil apapun bantuan yang kita berikan, kita niatkan iklas, akan bermanfaat bagi adik Rio,” katanya.
Erna Santoso mantan artis dan produser film diera 1975 an ini di sela-sela kesibukannya yang seabrek itu, wanita yang suka fashion tersebut masih punya waktu untuk kegiatan sosial. Di bidang sosial, Erna Santoso mencurahkan perhatiannya pada anak-anak yang nasibnya terlantar.
Selama puluhan tahun hingga saat ini, ibunda dari artis Ardina Rasty itu menjadi pimpinan Yayasan PENA (Peduli Anak Indonesia). Cukup banyak kegiatan sosial digelarnya, misalnya setiap tahun sekali membikin acara santunan bagi anak-anak yatim piatu, anak-anak terlantar, orangtua jompo dan kaum dhuafa.
Berikut nama-nama anggota dan sahabat YAPENA yang ikut bergabung/donatur kursi roda Muhammad Rio (penderita kangker otak) Desa Sendang Ponorogo, Erna Santoso (ketua umum YAPENA), Hj. Sumarni Padil (Waketum YAPENA), Wardani Marlina, Duana Rizki Dinamika, Dian Anggraini, Ancie, Nani Lesang, Dewi Sri, Rosalina latuheru.
Sementara Titin Rahmawati (38 tahun) ibu kandung Rio menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yayasan Peduli Anak Indonesia yang telah membantu kursi roda.
“Saya sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada Bu Erna Santoso dan anggota serta sahabat YAPENA, sampun mbantu maringi kursi roda kagem putro kulo Rio. Mugi-mugi dados amal jariah bu Erna kalih teman-temannya,” kata Titin dengan logat jawanya.
Kursi roda sangat membantu, lanjut Titin karena usia Rio sudah 6 tahun, kalau terus di gendong rasanya sudah gak kuat.
“Dengan bantuan kursi roda, Rio bisa jalan-jalan dan tidak menggendong lagi. Semoga bu Erna dan sahabatnya di YAPENA tambah sukses,” ucapnya.
Saat ditanya tentang sakit yang diderita Rio, Titin mencerikan, berawal saat usia 1 tahun, Rio sakit panas, kemudian dengar suara keras dan dia ikut menjerit, sampai kejang.
“Sejak kejadian itu, Rio kita periksakan ke dokter, ke tabib, kemana saja kalau ada orang cerita disana bisa mengobati, kita perikasakan. Hingga sampai sekarang masih belum sembuh,” katanya.
Titin juga mengungkapkan, demi memperjuangkan anak semata wayangnya, apapun yang dimiliki dijual.
“Kami sekeluarga sudah terus berusaha, apapun yang kita miliki kita jual untuk kesembuhan Rio, sampai sekarang tiap hari Rio masih minum obat sehari 3 kali. Tidak boleh berhenti,” ucapnya.
Kondisi adik Rio saat hanya bisa tiduran, makan, minum, duduk, kencing, bab membutuhkan bantuan orang lain.
Saat ditanya apakah sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah, Titin mengatakan pemerintah sudah memberi bantuan lewat PKH.
“Ada bantuan dari PKH, namun untuk BPJS, Rio masih ikut BPJS Mandiri. Tiap bulan harus bayar. Kami mohon bantuan bagaimana agar Rio bisa masuk KISS. Sementara Saya tiap bulan masih mengambil obat di rumah sakit, kalau BPJS tidak dibayar, obat harus ditebus,” tukasnya.
Saat penyerahan bantuan kursi roda didampingi Edi Sumiskan (perangkat desa Sendang) Bu Mesini Bidan Desa Sendang, dan warga sekitar. (mny)