PONOROGO (MP) – Gelombang aksi unjuk rasa menolak kebijakan Bupati Ipong Muchlissoni yang dianggap menindas rakyat kecil seakan tidak ada habis-habisnya di bumi reyog Ponorogo, Jawa Timur.
Sekitar 500 orang melakukan aksi unjuk rasa dengan mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Ponorogo Tertindas non LSM ke Gedung DPRD Kabupaten Ponorogo dan Kantor Bupati Ponorogo, Rabu (11/4/2018).
Mereka berasal dari gabungan rakyat yang disebut tertindas seperti warga Gunung Gamping Sampung, Bentor, Pedagang Kaki 5, jalan rusak, tambang, mahasiswa dan relokasi pasar.
Gabungan dari berbagai elemen ini melakukan longmarch dengan mengusung keranda mayat dan kembang tujuh rupa. Bergerak jalan kaki dari masjid agung dan mengepung gedung dewan dan Kantor Pemkab Ponorogo.
Aksi demontrasi ini sudah tidak terhitung jumlahnya. Namun ada yang menarik disimak. Yakni adanya berbagai tulisan yang dibentangkan para pengunjuk rasa yang jumlahnya mencapai puluhan.
Tulisan itu ada yang merupakan bentuk aspirasi, kekecewaan maupun hujatan serta beberapa kata sindiran.
Berikut berbagai tulisan yang disampaikan hasil kreatifitas pengujuk rasa : sampung tolak pabrik, tolak pabrik, tolak alat berat, tolak kapitalisme, *40 ewu marai ngelu*, tanpa pabrik sampung damai, usut dugaan korupsi pd sari gunung sampung, aston pro rakyat, bupati ku sik neng hotel aston, bupati ku koyok ulo ulo kop 9, pk5 pahlawan ekonomi, bupati ku isone nyanyi tok, satu kata lawan, janjimu koyo susune tonggo gedi empuk rakenek dicekel, wes ngapusi, penyakite bupati pekok memahun, ponorogo kota jalan berlubang, bupati e hobi asbun munthuk omong tok, bupati ipong menyengsarakan rakyat, emoh ngapusi seneng ngrampasi, bagus mu tidak sebagus jalanku, penggusuran = melanggar ham, kakean janji kakean ngapusi, wes ngapusi kari korupsine, dewan kok sowan bupati.
Didik Hariyanto koordinator aksi mengaku akan datang demo lagi pada Senin depan. “Kita akan kerahkan massa yang lebih banyak lagi,” terang Didik. (asr)
