PONOROGO, (MP) – Kabupaten Ponorogo tidak akan kehabisan atlet bidang atletik yang berprestasi. Hal itu lantaran, Pengkab Bapopsi Ponorogo setiap tahun rutin melakukan seleksi dan pembinaan bagi pelajar usia dini khususnya di bidang atletik.
Terbukti Pengurus Kabupaten (Pengkab) Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) Ponorogo selama dua hari Rabu dan Kamis (25-26/2017) menggelar liga atletik di Stadion Bhatoro Katong.
Imam Saifudin, S.Pd, M.Or selaku Wakil Ketua Pengkab Bapopsi Ponorogo menerangkan Liga Atletik ini sebagai bentuk komitmen Bapopsi dalam dalam mencari bibit unggul dan pembinaan di bidang atletik.
“Ini sudah menjadi agenda rutin Pengkab Bapopsi Ponorogo menggelar liga atletik sebagai upaya untuk memotivasi dan mewadahi pengembangan olahraga atletik di tingkat pelajar,” ungkapnya.
Adanya liga atletik ini, kata Imam, nyatanya mendapat antusias tinggi dari pelajar. Setidaknya ada 370 peserta yang berasal dari siswa siswi SMP Negeri Swasta se Ponorogo.
Imam menegaskan dipilihnya usia dini setingkat SMP ini bukan tanpa alasan. Lantaran di usia inilah anak punya potensi besar untuk dikembangkan.
“Sehingga pada saat event berikutnya atlet usia dini ini bisa dikembangkan agar berprestasi membawa nama baik Ponorogo khususnya di tingkat pelajar,” tegasnya.
Pun, panitia sengaja membatasi peserta yakni mayoritas mereka adalah usia maksimal kelahiran 1 Januari 2003. “Ini dilakukan karena kedepan diproyeksikan mewakili Ponorogo dalam pekan olahraga pelajar daerah (popda) provinsi Jatim Tahun 2018,” ungkapnya.
Adapun nomor yang dilombakan antara lain lari 100 meter, lompat jauh, lempar lembing, tolak peluru, lempar cakram serta lompat jangkit. Semua nomor diikuti peserta baik putra maupun putri.
“Nomor lomba ini menjadi unggulan cabang olahraga atletik. Semoga harapan kami bisa berprestasi,” harapnya.
Untuk juri Liga Atletik ini, kata Imam, Bapopsi bekerjasama dengan MGMP Penjasorkes SMP Negeri Swasta Ponorogo. “Hal ini karena sebagai bentuk kewajiban MGMP Penjasorkes dalam membina dan mengembangkan setiap muridnya. Apalagi ini adalah event pelajar yang nota bene bapak ibu guru Penjasorkes adalah pembina olahraga di masing-masing sekolahnya,” katanya.
Selepas liga atletik ini para juara bakal mengikuti kegiatan tindak lanjut yakni pemusatan latihan. Mereka bakal diseleksi dan dibina untuk diambil terbaik guna dikirim ke ajang yang lebih tinggi.
“Dalam pemusatan latihan tentu ada monev dari pelatih, jadi yang siap dan terbaik itulah yang dikirim,” tegasnya.
Adanya seleksi dan pembinaan rutin Bapopsi ini nyatanya terbukti membuahkan hasil. Nomor atletik kerap kali menyumbangkan medali di ajang tingkat Jatim. “Atlet atletik Ponorogo pernah meraih medali perak di tingkat Popda Jatim. Atletik selalu bisa menyumbangkan medali untuk kabupaten ponorogo,” pungkasnya. (asr)
