PONOROGO, (MP) – Buku Sejarah Reyog Ponorogo karya Drs Rido Kurnianto M.Ag mendapat apresiasi sejumlah tokoh reyog Ponorogo.
Salah satunya datang dari Mbah Tobron atau Ahmad Tobroni Turedjo. “Saya senang sekali dengan adanya buku Sejarah Seni Reyog Ponorogo yang ditulis oleh Pak Rido Kurnianto ini. Karena bisa menjelaskan, bahwa pakem reyog itu tidak ada. Sedangkan yang ada adalah pedoman dasar yang sudah disepakati bersama oleh tokoh Ponorogo. Pedoman dasar itu dipakai pedoman oleh seluruh seniman reyog di nusantara,” ungkapnya.
Kebanggaan juga disampaikan Mbah Bikan tokoh reyog lainnya. “Saya bangga sekali mas Rido Kurnianto peduli terhadap seni budaya asli Ponorogo dengan menerbitkan buku Sejarah Seni Reyog Ponorogo. Namun jangan berhenti harus dilengkapi disesuaikan dengan kondangnya reyog Ponorogo. Jika akan menerbitkan buku episode kedua, semoga mas Rido meningkatkan komunikasi dengan tokoh tua agar bisa menyajikan tulisan yang lebih lengkap,” kata seniman yang dikenal dengan MBAH BIKAN GONDOWIYONO ini.
Penilaian juga datang dari para akademisi. Salah satunya Dr Nursila. “Saya mengapresiasi buku karya pak Rido Kurnianto ini, meski bukan backgrond seni budaya tetapi sudah mampu merangkum data sedemikian komprensif holistik mendekati persoalan. Buku ini menyuguhkan data yang tidak bisa dianggap remeh. Ini saya ungkapkan karena memang faktanya data lapangan yang sangat banyak,” sebut Dr. NURSILAH,M.Si.
Tak hanya itu, Dinas Pariwisata pun mengacungi jempol karya Dekan Fakultas PAI Unmuh Ponorogo ini. “Pemerintah kabupaten Ponorogo khususnya dinas pariwisata mengapresiasi dan memebrikan penghargaan setinggi-tingginya yang telah menulis buku sejarah seni reyog Ponorogo ini. Apalagi di dalamnya menyajikan sumber-sumber yang valid sehingga masyarakat bisa membaca sejarah reyog Ponorogo,” kata Drs.BAMBANG WIBISONO. (asr)