PONOROGO – Rencana pembongkaran pagar viral yang dihadiri Bupati Ipong Muchlissoni disambut aksi sejumlah warga dukuh sawahan desa gandukepuh kecamtan sukorejo, Rabu (29/7/2020).
Sejumlah warga membentangkan sejumlah tulisan yang intinya mendukung Bu Mistun selaku pemilik pagar.
Diantaranya tulisan dukunganya, tenang bu mistun warga mendukungmu, sabar bu mistun tuuenang, bu mistun bukan orang jahat, gek ndang gae kandang dan lain-lain
Nurcahyo salah satu warga mengatakan, aksinya ini dalam rangka mendukung Bu Mistun. “Kasihan bu Mistun,” ungkapnya.
Nurcahyo menyebut tanah tempat berdirinya pagar itu berada di lahan milik keluarga Mistun. Ia mempertanyakan status tanah pagar yang diklaim berada di tanah aset desa.
Nurcahyo juga menunjukkan selembar bukti pembagian waris tertanggal 24 Desember 2014 tanah itu milik Mistun selaku ahli waris almarhum Toeran,
“Yang jadi pertanyaan warga, dalam lembar bagi waris di gambar kan jalan masih ada. Kalau toh jalan desa mana mungkin dimasukkan,” herannya.
Warga juga mempertanyakan arsip peralihan jalan rumah tangga yang disebut kini menjadi tanah aset desa.
“Jadi inti warga minta kejelasan ini. Dari peta ini jalan rumah tangga kok bisa beralih ke jalan desa akan dipertanyakan. Kalau sudah ada pengalihan mestinya ada arsip seharusnya Bu Mistun juga dikasih, tapi tidak dikasih,” ungkapnya.
Pun, kata Nurcahyo berdasarkan sejarahnya, tanah berdirinya pagar adalah milik almarhum Toeran selaku orang tua dari Mistun.
“Posisi tanah berdasarakan cerita sesepuh sejak dulu milik almarhum Pak Toeran ayah dari Mistun,” ungkapnya.
“Riwayat dari mbah-mbah, jalan depan rumah ini dulu ada pagar kanal kiri dengan tanaman pager suru,” sebutnya.
Meski menggelar aksi, namun warga menyilahkan rencana pembongkaran. “Monggo silakan dibongkar. Bu Mistun warga baik mengikuti apa keputsuan pengadilan,” pungkasnya. (ist)
