Istimewa, Pengajian Akbar Bersama Ning Umi Laila Puncak Dakapo Festival & HUT Ke-39 SMPN 2 Kauman

KAUMAN, Media Ponorogo – Puncak Dakapo Festival 2025 sekaligus perayaan HUT ke-39 SMPN 2 Kauman berlangsung meriah dan istimewa.

Pasalnya, SMP Negeri yang dipimpin Drs. Indarto Bandono, M.Pd ini menggelar pengajian akbar bersama Ning Umi Laila, Jum’at malam Sabtu (7/3/2025).

Ribuan jamaah memadati halaman utama SMPN 2 Kauman dalam pengajian akbar bersama Ning Umi Laila.

Pendakwah generasi Z bersuara merdu asal Surabaya itu sukses menyedot ribuan jamaah yang memadati halaman utama SMPN 2 Kauman.

Hujan yang sempat mengguyur Ponorogo tak menyurutkan antusiasme warga untuk mendapatkan berkah ilmu dan hikmah di bulan Ramadhan.

Pengajian yang dikemas menarik ini diawali dengan penampilan siswa SMPN 2 Kauman dari OSIS dan kelas tahfidz, serta penampilan grup hadroh El Jannatain dan Mahalul Qiyam.

Suasana semakin syahdu dengan lantunan sholawat yang dibawakan Ning Umi Laila, yang dikenal dengan gaya dakwahnya yang segar dan menyentuh.

Drs Indarto Bandono, M.Pd Kepala SMPN 2 Kauman bersama Kepala Dinas Pendidikan & Kakan Kemenag Ponorogo.

Kepala SMPN 2 Kauman, Drs. Indarto Bandono, M.Pd., mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya Dakapo Festival.

Lomba yang diikuti lebih dari 1200 peserta dari 55 SD/MI ini menunjukkan apresiasi tinggi terhadap sekolah yang terletak di Jalan Sayang Ayu Desa Sumoroto ini.

“Semoga SMPN 2 Kauman makin dipercaya masyarakat karena sudah terbukti mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan berprestasi,” tandasnya.

Menurutnya, pengajian akbar ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan ketaqwaan siswa dan masyarakat.

“Seperti handphone yang butuh charge, ilmu dan iman juga perlu terus diasah,” ujarnya.

SMPN 2 Kauman, yang dikenal dengan slogan “Cerdas Berkarya, Cerdas Berbudaya, Mandiri Bisa, Bersama Luar Biasa,” ini memang telah membuktikan diri sebagai sekolah unggulan.

Prestasi siswa di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, bahkan internasional, menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam mencetak generasi unggul.

Sekolah ini juga memiliki kelas unggulan seni dan tahfidz yang telah melahirkan banyak prestasi.

Salah satunya Singo Sumo Wicitro, juara umum Festival Reog Remaja (FRR) 2024 dan tahfidz terbaik pada saat diwisuda Bupati Ponorogo.

Selain prestasi akademik, SMPN 2 Kauman juga fokus pada pengembangan karakter dan pelestarian budaya Jawa melalui program Kamis Ponoragan, serta peningkatan kemampuan berbahasa Inggris.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Drs H Nurhadi Hanuri MM memberikan apresiasi tinggi kepada SMPN 2 Kauman yang sukses menggelar Dakapo Festival.

“Ini menujukkan SMPN 2 Kauman bisa memfasilitasi dan memberikan layanan pendidikan yang terbaik,” ujarnya.

Pun, tidak hanya prestasi, SMPN 2 Kauman terus berusaha membentengi karakter dengan pengajian bersama Ning Umi Laila.

“Semoga ini bisa memberikan pencerahan dengan harapan mencetak anak sholih & sholihah,” doanya.

Tausiyah dari Ning Umi, diharapkan memberikan kemanfaatan apalagi malam bulan ramadhan.

“Mudah-mudahan usaha memperoleh ilmu mendapat nilai terbaik sebagai amal ibadah Allah SWT,” tandasnya.

Kadindik mengaku bangga karena SMPN 2 Kauman juga memberikan layanan pendidikan di seluruh aspek baik akademik non akademik. Sehingga prestasinya luar biasa. “Selamat dan jaya selalu Dakapo. Terus hebat dan luar biasa prestasinya bagus serta pelopor pergerakan layanan yang terbaik,” tandasnya.

Ning Umi Laila memberikan tausiyah di panggung Sayang Ayu SMPN 2 Kauman.

Sementara itu, Umi Lailatul Rahma Hadi nama lengkap Ning Umi Laila, mengatakan, pengajian di SMPN 2 Kauman adalah sesuatu yang spesial.

“Sebenarnya setiap ramadhan, saya tidak ngaos tapi karena demi cintaku padamu Dakapo, semoga pertemuan malam ini berkah bertambah kebaikan,” ujar pendakwah kelahiran Surabaya pada 8 Agustus 2000 itu.

Ning Umi dalam tausiyahnya meminta jamaah sebagai seorang yang beriman, untuk lebih khusyu selama bulan ramadhan.

“Saya harap benar-benar fight sehingga suasana benar-benar ramadhan. Bukan sekadar ngabuburit atau bukber tapi suasana di mana semua orang berlomba-lomba beribadah,” ujarnya.

Apalagi, puasa itu adalah ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah. “Artinya saksinya hanya kita sendiri dan Allah SWT yang tahu. Tidak seperti sholat, wiritan dan solawatan yang bisa dilihat orang,” paparnya.

Hakikat puasa, kata Ning Umi, bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga. “Tapi menahan atau ngempet dari sesuatu yang aslinya boleh tapi pada saat bulan ramadhan, dilarang,” ujarnya.

Ia berharap, Ramadhan adalah kawah candradimuka seperti dunia pewayangan. “Sehingga ketika dijalankan dengan penuh keimanan maka benar-benar meraih kemenangan,” pungkasnya. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *