NGRAYUN, Media Ponorogo – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngrayun, Ponorogo sejak Sabtu pagi (30/11) mengakibatkan bencana longsor yang menghancurkan satu rumah di Desa Wonodadi.
Rumah milik Ari Misgianto (47) rata dengan tanah akibat tebing longsor yang terjadi di kawasan tersebut.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian materiil yang dialami Ari Misgianto ditaksir mencapai Rp 100 juta.
“Tebing longsor menimpa rumah milik Ari Misgianto. Jenis kerusakan meliputi rumah yang roboh rata dengan tanah, serta perlengkapan rumah yang juga mengalami kerusakan berat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ponorogo, Masun.
BPBD Kabupaten Ponorogo langsung merespon kejadian ini dengan menurunkan tim ke lokasi untuk membantu warga terdampak dan melakukan pendataan kerusakan. Namun, cuaca yang masih tidak menentu menjadi tantangan tersendiri dalam proses evakuasi dan penanganan lebih lanjut.
Masun menjelaskan, Kecamatan Ngrayun yang terletak di wilayah selatan Ponorogo merupakan kawasan dengan kontur tanah berbukit yang rentan terhadap bencana longsor, terutama saat musim hujan.
“Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan,” imbuhnya.
Selain di Desa Wonodadi, kejadian tanah longsor juga dilaporkan terjadi di rumah Bapak Damiyo di RT/RW 02/12, Dukuh Bendo, Desa Baosan Kidul, Kecamatan Ngrayun.
Material longsor menjebol tembok bagian dapur dan seluruh peralatan dapur tertimbun.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi warga Ponorogo, khususnya di wilayah selatan, untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana longsor, terutama saat musim hujan.
Peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci penting untuk meminimalisir dampak bencana dan melindungi diri dari bahaya longsor. (mas)