KOTA, Media Ponorogo – Taruno Suryo SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo tidak hanya sukses memberi warna yang berbeda di panggung Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) dengan reog santrinya.
Konsistensi dalam mengusung misi dakwah Muhammadiyah itu ternyata juga seiring dengan kemampuannya menyuguhkan pagelaran reog yang spektakuler.
Hasilnya pun luar biasa. Meski di tengah meningkatnya persaingan baik kuantitas dan kualitas garapan, Taruno Suryo tetap mampu bertahan di 5 besar. Tepatnya meraih penyaji terbaik rangking 4 FNRP XXIX tahun 2024.
“Alhamdulillah, kami masih terus bersyukur. Bisa bertahan di 5 besar itu sudah sangat luar biasa mengingat peserta festival tahun ini bagus-bagus. Sehingga persaingan cukup ketat,” ungkap Sugeng Riyadi, M.Pd Kepala SMA Muhipo.
Capain di papan atas FNRP ini, kata Sugeng sudah sesuai ekspektasi yang harapkan prajurit Matahari.
“Sempat dag dig dug saat pengumuman karena tim lain lumayan bagus,” sebutnya.
Menurutnya, capaian ini berkat kerja keras pelatih dan juga siswa yang berlatih sungguh-sungguh.
Sehingga bisa bertahan di lima besar selama tiga tahun berturut-turut terhitung sejak tahun 2022.
“Artinya proses kejuaraan yang diraih dalam FNRP ini tidak lah instan tapi berkelanjutan,” tegasnya.
Para siswa rela latihan ekstra seminggu dua kali meskipun jauh sebelum festival. Kemampuan semakin terasah ketika banyak tampil di internal maupun luar Muhammadiyah.
Sedangkan, proses latihan untuk menyongsong FNRP ini sudah dimulai sejak enam bulan sebelumnya.
Pihaknya menerjunkan sekitar 100 orang personil dan kru yang sebagian besar adalah punggawa SMA Muhipo.
“Bahkan ada diantara personil yang memulai latihan dari nol hingga akhirnya bisa tampil luar biasa,” sebutnya.
Namun sekolahnya juga terbantu dengan adanya kelas tari yang menjadi modal tersendiri. “Karena kemampuan tarinya bisa menunjang sekali proses festival,” sebutnya.
Sugeng Riyadi menegaskan, Taruno Suryo terus konsisten membawa misi dakwah dengan memberi warna yang khas di panggung gelaran FNRP.
“Karena sudah disemati kategori reog santri maka kita berusaha melakukan pembuktian,” tandasnya.
Ia bertekad untuk lebih bekerja keras dan tidak terlena agar bisa meningkatkan capaian prestasi.
“Karena nomor 4 di atasnya masih ada 3,2 dan 1. Maka harapannya perlu keras dan kretifitas bersama pelatihan sehingga meraih yang terbaik ke depannya,” pungkasnya. (mas)