KOTA, Media Ponorogo – Semangat dan kekayaan sejarah Kabupaten Ponorogo tercermin dalam Kirab Pusaka dan Lintas Sejarah Grebeg Suro yang digelar dengan penuh antusiasme oleh masyarakat.
Bupati Sugiri menegaskan pentingnya acara ini sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan perjuangan para leluhur.
Beliau berharap bahwa kirab pusaka dan lintas sejarah ini akan menginspirasi masyarakat untuk bersatu demi mewujudkan Kabupaten Ponorogo yang lebih maju.
“Kita harus belajar dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik. Mari kita memaafkan kesalahan-kesalahan yang telah terjadi dan bersama-sama menciptakan Ponorogo yang lebih gemilang,” ujar Bupati Sugiri.
Pada Sabtu, (6/7/24), ribuan masyarakat memadati rute kirab mulai dari Kota Lama Area Makam Bathoro Katong hingga Kota Baru Paseban Aloon-Aloon Ponorogo.
Acara dimulai dengan arak-arakan kereta kuda yang melambangkan perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Ponorogo dari Kota Lama ke Kota Baru, dipimpin oleh Adipati Mertonegoro (Bupati Pertama Kota Tengah) yang diperankan oleh Bupati Sugiri Sancoko.
Dalam kirab ini, juga terlihat Warangka Dalem yang diperankan oleh Wakil Bupati Bunda Lisdyarita, dan Patih Nagari yang diperankan oleh Sekda Agus Pramono dengan pengawalan bregadha.
Selain itu, terdapat 3 Pusaka Aji Kadipaten Ponorogo yang diarak, antara lain Tombak Kiai Tunggul Naga, Angkin Cinde Puspito, dan Songsong Kiai Tunggul Wulung, serta 2 pusaka baru, yakni Kiai Pamong Angon Geni dan Tombak Kiai Bromo Geni.
Kirab juga diikuti oleh berbagai perangkat daerah, badan usaha, instansi pendidikan, dan penampilan drumband dari pelajar sekolah untuk menambah meriah suasana. Acara mencapai puncaknya di Paseban Aloon-Aloon Ponorogo, di mana lima pusaka diserahkan kepada manggala lampah untuk kemudian diserahkan kepada patih nagari.
Patih nagari kemudian menyerahkan pusaka-pusaka tersebut kepada Raden Panewu Kutho untuk selanjutnya disimpan di Ndalem Pringgitan Rumah Dinas Bupati Ponorogo setelah dijamas dengan air kembang setaman sebanyak tujuh kali.
Kirab Pusaka dan Lintas Sejarah ini tidak hanya menjadi perayaan budaya, namun juga menjadi momen penting untuk memperkuat kebersamaan dan kebanggaan atas warisan sejarah yang dimiliki oleh Kabupaten Ponorogo. (adv/mas)