JETIS, Media Ponorogo – MTsN 1 Ponorogo sukses menggelar purnawiyata ke-44 dan wisuda tahfidz ke-22 tahun pelajaran 2022/2023, Selasa (31/5/2023).
Momen spesial yang berlangsung di Graha Dwija PGRI Ponorogo berlangsung hikmat dengan mengusung tema tabur gagasan, petik perubahan dan raih impian masa depan.
Purnawiyata ini diikuti sebanyak 293 siswa MTsN 1 Ponorogo yang telah dinyatakan lulus 100 persen.
Ratusan siswa itu mengikuti prosesi purnawiyata diiringi alunan sholawat qasidah Qatrunnada.
MTsN 1 Ponorogo juga berhasil mewisuda sebanyak 27 siswa yang telah menyelesaikan program unggulan tahfidz.
Para generasi qurani ini mendapat diberikan penghargaan berupa piagam atau syahadah.
Hebatnya, para hafidz-hafidzah muda ini sudah banyak menghafal Al Quran. Capaian terbanyak diraih Anisa Safa Riyadi. Siswi asal Bungkal ini berhasil menghafalkan Juz 1, 2, 3, 4, 5 dan 30 Al Quran.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kemanag sempat menguji kemampuan lulusan tahfidz. Orang nomor satu di Kemenah Ponorogo sempat pula menyerahkan piagam penghargaan dan reward kepada purnawiyata dan tahfidz terbaik.
Pihaknya, mengaku bangga MTsN 1 Ponorogo yang terus berupaya dan mendukung putra-putri untuk selalu berprestasi di bidang akademik dan non akademik.
“Terbukti ratusan prestasi diraih siswa kelas 9 MTsN 1 Ponorogo. Inilah putra-putri terbaik yang telah mengharumkan kancah regional dan nasional,” ungkapnya.
H. Agus Darmanto, M.Pd Kepala MTsN 1 Ponorogo menerangkan, tema yang diusung dalam purnawiyata ini digaungkan dalam rangka memotivasi siswa yang telah menyelesaikan pembelajaran tsanawiyah.
“Tentunya harus dilanjutkan dengan menempuh pendidikan jenjang lebih tinggi untuk meraih kesuksesan masa mendatang,” ungkapnya.
Haji Agus Darmanto menyebut, meski telah menyelesaikan KBM namun demikian jangan menjadikan terlalu bangga.
Karena tantangan masa depan masih banyak dan lebih berat. “Tetap belajar semangat dan disiplin dan bercita-cita demi masa depan yang gemilang,” tandasnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada siswa yang dibimbing bapak ibu guru yang telah mengukir sejarah.
Mereka telah membawa nama besar MTsN 1 Ponorogo di kancah kabupaten, regional dan sampai nasional.
Apalagi selama di madrasah, siswa telah diajar, dididik dan diberikan pembekalan karakter menjadi anak yang solih-sholihah.
“Setelah lulus, jangan meninggalkan kebiasaan baik selama di MTsN 1 Ponorogo,” pintanya.
Menurutnya, anak-anak harus menjadi kupu-kupi yang hinggap di dahan tidak merusak.
“Di manapun selalu dicintai seperti falsafah kupu-kupu. Anak-anak harus menjadi contoh generasi,” paparnya.
Agus Darmanto juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kemenag yang terus mensuport untuk mengembangkan madrasah lebih maju.
Dalam kesempatan itu, kepala sekolah menyerahkan kembali siswa kepada orang tua dengan bekal yang telah diberikan guru.
“Anak-anakku semua, seluruh bapak ibu guru berdoa semoga di kemudian hari sukses menempuh cita-cita dimudahkan Allah SWT,” pungkasnya. (mas)