PONOROGO, Media Ponorogo – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI periode 2015 – 2019 Agus Rahardjo blusukan di Kabupaten Ponorogo di dukuh Krajan Desa Pomahan Kecamatan Pulung, pada Sabtu (14/1/2023).
Kedatangan Agus Rahardjo di desa Pomahan, Pulung dalam rangka ngobrol bareng bersama para petani di taman Jati Pomahan Krajan dalam suasana gayeng dan penuh kekeluargaan.

Agus Rahardjo putra kelahiran Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini bakal mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Timur pada Pemilu serentak tahun 2024.
Satu-satunya putra daerah mewakili wilayah Mataraman untuk mencalonkan menjadi anggota DPD Jatim, bahkan satu-satunya calon dari wilayah Mataraman.
Agus Rahardjo mengungkapkan, pada Pemilu 2024 dirinya ingin maju dalam kompetisi pesta demokrasi.
“Saya maju lewat salah satu anggota DPD RI asal Jawa Timur,” ungkapnya.
Menurutnya, setiap Propinsi itu nanti akan diwakili empat orang, kalau sekarang anggota DPD dari Pasuruan, dua dari Surabaya dan satu dari Malang.
“Tidak ada yang mewakili daerah Mataraman, maka Saya berani mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI dari wilayah Mataraman,” katanya.
Dijelaskan, hari ini Saya pertama kali datang di Wilayah Mataraman di desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.
“Pertama kali Saya silaturahmi di desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Saya ingin tahu apa yang menjadi persoalan yang dihadapi para petani,” jelasnya.
Agus Rahardjo menyebut, dari berita yang sering muncul persoalan petani terkait masalah pupuk.
“Misal, pupuk datang jumlah kurang, pupuk datang terlambat, dan bila setelah panen petani jual gabah harga rendah. Semua ini akan menjadi pemikiran kita, dan masukkan saya untuk diperjuangkan. Jika Saya dipercaya mendapatkan amanah,” terangnya.
Berbicara soal mengangkat kesejahteraan para petani dan masyarakat, Bapak dua anak ini mengaku selama ini sangat memprihatinkan.
“Kita melihat, petani dihadapkan pada harga pasar sendirian. Disaat panen harga gabah turun, namun disisi lain harga pupuk melonjak naik. Petani tetap kalah, dan dipermainkan dengan harga pasar,” ucapnya.
Oleh karena itu, jika nanti Saya dipercaya dan mendapat amanah, akan kita perjuangkan agar di desa terbentuk koperasi petani, agar petani kuat menghadapi harga pasar.
“Misal petani mendesak ingin jual gabah, agar dipinjami koperasi dan biar koperasi yang menghadapi persaingan harga pasar,” katanya.
Sementara dalam sesi tanya jawab, Darminto salah satu petani menyampaikan, pripun kalau di desa diadakan koperasi.
“Mbok Iyo o, wonten deso niku enten koperasi, supados saget ngutangi petani. Dadi gabah niku, ora langsung didol bar dipanen, Ben ora oleh Rego murah,” katanya dalam logat Jawa deso.
Darminto juga berharap, agar petani didesa bisa lebih maju, tidak hanya bisa menjual gabah namun bisa menjual beras.
“Lek iso Ki didadekne beras, di pak ki 5 kg, 10 kg, seperempat kwintal. Sak jane, petani Ning deso ugo pingin maju. Diatur bagaimana, bar panen gabah ojo didol sek,” pungkasnya. (mny).