Home Budaya Ponpes Darul Huda Mayak Tuan Rumah Halaqah Nasional Fiqih Peradaban

Ponpes Darul Huda Mayak Tuan Rumah Halaqah Nasional Fiqih Peradaban

0

KOTA, Media Ponorogo – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ menggelar Halaqah Nasional Fiqih Siyasah NU Dan Tatanan Dunia Baru di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, Ponorogo-Jawa Timur, Sabtu (12/11/2022).
Mengambil tema ‘Kontekstualisasi Kutub Al Turats Dalam Menjawab Permasalahan Kontemporer’, Halaqah Nasional berlangsung di Aula Shofa PP. Darul Huda Mayak Ponorogo.

Halaqah dihadiri sejumlah pembicara diantaranya Dr. K.H. Abdul Ghofur Maimoen, M.A. Rais Syuriah PBNU, Pengasuh PP. Al Anwar 3 Sarang-Rembang, Jawa Tengah, Dr. KH. Syamsu Madyan, Lc. M.A., Nadzir Yayasan UNISMA serta Dr. H. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag., Sekretaris PCNU Ponorogo, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam-FEBI IAIN Ponorogo, dengan Moderator Dr. Ahmad Syafi’I, SJ, M.Si. Wakil Rektor INSURI Ponorogo yang juga Rois Syuriah MWC NU Ngebel-Ponorogo

Dalam sambutannya Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Ponorogo KH. Drs. H. Fatkhul Aziz, M.A. Mengatakan bahwa Halaqah kali ini merupakan bagian dari program PBNU yang digelar kurang lebih satu semester dan akan berakhir pada bulan Januari 2023 mendatang.

Menurut Aziz sesuai simbol NU yang berlambang bumi maka peran dan kontribus NU buka hanya di level lokal maupun nasional namun NU berkewajiban memberikan kontribusi pada tatanan Dunia Global.

“Pikiran-pikiran para Kyai dan para santri dari halaqah ini sangat penting, proses dan dinamika yang ada serta penggalian-penggalian pemikiran ini akan diangkat di dalam halaqah internasional dengan mengangkat tema yang sama,” kata Aziz.

Untuk itu penting kata Aziz menggali pikiran-pikiran para kyai dan ulama untuk nantinya akan dibawa pada level internasional.

“Mudah-mudahanan sekali lagi ini betul-betul akan memiliki kontribusi yang tidak kecil untuk membangun peradaban dunia ,” tegasnya.

Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, KH. Abdus Sami’ Hasyim sekaligus tuan rumah berkesempatan membuka langsung acara Halaqah Nasional tersebut.

Dalam kesempatan itu Gus Sami’ sapaan akrabnya mengungkapkan rasa terima kasihnya Halaqah Nasional PBNU digelar di Pesantren asuhannya.

Gus Sami mengungkapkan bahwa Pesantren merupakan bagian tak terpisahkan dari proses perjalanan bangsa. Dan yang tak kalah penting kata Gus Sami Pesantren Salafiyyah Ahlussunnah wal Jama’ah tetap konsisten mengkaji kitab-kitab kuning. Hal itu merupakan bagian dari merawat tinggalan karya-karya monumental para ulama salafussholih.

‘‘Ala nahjisalafiyatil Haditsah (mempertahankan hal lama yang baik dan terbuka dengan hal baru yang lebih baik). Kitab-kitab seperti Ihya’ ulumuddin masih dikaji, Shohih Bukhari, Kitab Fiqih seperri Fatkhul Qorib, Fathul Muin, Kkitab-kitab Nahwu Shorof, dan sebagainya. Itulah bagian dari sumbangsih Pesantren yang tetap terus mengkajinya,” ujar Gus Sami’.

Lebih jauh Gus Sami’ yang juga Mustasyar PWNU Jawa Timur itu berharap dengan perubahan zaman serta perkembangan teknologi dan keilmuan yang begitu cepat, forum Halaqah menjadi respon atas hal itu serta upaya pendinamisasian diri dengan tetap berpegang teguh pada ajaran-ajaran kitab-kitab kuning yang menjadi tinggalan dan warisan di Pondok Pesantren.

“Semoga membawa barokah dan Halaqah ini bagian dari upaya merespon kemajuan zaman yang tidak meninggalkan kitab-kitab Turats, kitab-kitab Al-Mu’tabaroh sebagai salah satu sumbangsih kita bagi Nahdlatul Ulama-NU, Bangsa, bahkan Dunia,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui Lembaga Kajian dan Pengembangan Swadaya Manusia (Lakpesdam) PBNU tengah menggelar rangkaian Halaqah Nasioal Fiqih Peradaban di 300 daerah. Pertemuan yang melibatkan para kiai dan nyai serta pengurus maupun intelektual Nahdliyin itu digelar mulai Agustus 2022 hingga Januari 2023 mendatang.

Lebih dari 12.500 kiai dan ibu nyai akan terlibat dalam Seri Halaqah Fikih Peradaban, yang bertujuan untuk memulai kembali diskusi dan perbincangan mengenai Fikih Siyasah, sebagai warisan intelektual yang tertuang dalam kitab-kitab klasik.

Halaqah yang digelar juga merupakan rangkaian menyambut 1 abad NU pada kalender hijriah yang jatuh pada 16 Rajab 1444 Hijriah, bertepatan dengan 7 Februari 2023 mendatang.

Di Jawa Timur sendiri ada 75 Halaqah yang diantaranya digelar di Pondok Pesantrean Darul Huda Mayak-Ponorogo, yang merupakan Pesantren Salafiyyah terbesar di wilayah Madiun Raya.
Halaqah dihadiri langsung oleh para Kyai, ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren se-Kabupaten Ponorogo, Jajaran Mustasyar, Syuriah, dan Tanfidziyah PCNU Ponorogo, Akademisi, dan para intelektual NUserta tutur dihadiri Forum Pimpinan Kepala Daerah-Forkopimda Ponorogo. (ist/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here