PONOROGO – Sejumlah wilayah di Kabupaten Ponorogo dikepung banjir akibat hujan deras dengan intensitas tinggi pada Selasa (31/5/2022) malam.
Seperti yang terjadi di Desa Sendang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, bangunan talud pengaman jalan desa ambrol karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
“Hari ini, Kamis, 9 Juni 2022 perbaikan talud pengaman jalan desa di dukuh Sedayu dimulai. Talud sepanjang 25 meter ambrol disebabkan hujan deras dengan intensitas tinggi,” hal itu diungkapkan Taufiq Qurrohman kepala desa Sendang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo.
Diceritakan, kejadian talud ambrol saat itu bertepatan ada sosialisasi dari Kecamatan Jambon di kantor balai desa Sendang.
“Saat hujan deras ada giat dari Kecamatan Jambon di balai desa, dan kita laporkan kejadian bangunan talud pengaman jalan ambrol,” kata Taufiq.
Taufiq juga mengatakan, setelah laporan kita sampaikan besoknya ada tim monitoring dari Kecamatan Jambon datang kelokasi untuk melihat.
“Hasil musyawarah diputuskan, pihak desa memperbaiki lagi talud yang ambrol akibat terjangan air hujan deras. Belum sempat diurug, keburu hujan deras, air menggenang dan talud ambrol. Kita siap memperbaikinya,” ujar Kades Sendang.
Taufiq juga menyebut, bangunan talud pengaman jalan desa sudah direncanakan dan masuk program APBDes.
“Sudah masuk APBDes tahun anggaran 2022 sebesar Rp. 50 juta, sudah terencana dan dikerjakan. Pihaknya siap memperbaiki talud yang ambrol,” tandasnya.
Sementara itu Camat Jambon Sandra Aji Hidayanto saat dikonfirmasi mengatakan, setelah kejadian itu Saya meminta dua orang yakni satu pendamping dan kasi pemnas untuk melihat lokasi kejadian.
“Hasil dari monitoring dan melihat kondisi bangunan dan spek tehnisnya, kemiringannya kurang dari 30 derajat, ini versi dari pendamping,” ujarnya.
Pihaknya juga memberikan solusi, karena ini masih bangunan baru dan masih menjadi tanggung jawabnya pelaksana kegiatan anggaran (PKA).
“Diputuskan PKA dan tim yang lainnya bertanggung jawab untuk memperbaiki talud yang ambrol,” ungkapnya.
Pun, dari keterangan didapat, seharusnya bangunan talud itu setelah selesai segera dilakukan pengurukan.
“Belum selesai diurug datang hujan deras, dan air menggenang, akibatnya talud ambrol,” jelasnya.
Dijelaskan, pengelolaan keuangan desa itu satu tim, Kepala Desa selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa, dilaksanakan oleh PKA dan PKA dibantu oleh TPK jadi ini harus diselesaikan bersama.
Hal senada juga diungkapkan Barno selaku Ketua Paguyupan Kepala Desa se Kecamatan Jambon, yang pasti pekerjaan talud itu pekerjaan anggaran tahun 2022, dan belum serah terima pekerjaan, jadi masih ada kesempatan untuk membenahi.
Ia juga menjelaskan, setelah kita konfirmasi ke Kades Sendang itu karena disebabkan bencana banjir.
“Jadi ambrolnya talud itu bukan karena tidak ada sebab, tapi karena kebanjiran dan pihak Desa Sendang sudah menyatakan sanggup membenahi. Ya sudah, karena belum dilaporkan pekerjaan tahun ini, ya ini akan diselesaikan,” ungkapnya.
Barno menyebut, kecuali tidak mau menyelesaikan pekerjaan, itu urusan lain, tapi pihak Desa mau menyelesaikan pekerjaan hingga rampung sesuai dengan rencana.
“Batas pelaporan Dana Desa itu tahun anggaran, karena ini sistemnya swakelola beda dengan dikerjakan oleh kontraktor yang ada batasan waktu,” ucapnya.
Barno juga berkata, pekerjaan talud ini tidak fiktif, benar-benar ada sesuai dengan rencana dan menggunakan anggaran sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.
“Saya selaku ketua paguyupan Kepala Desa se-Kecamatan Jambon, akan tetap membantu argumentasi itu, karena itu pembangunan masuk dalam APBDes Desa Sendang. Kesepakatan dengan semua Kades, yang penting pembangunan itu benar-benar nyata, tidak fiktif, realita ada dilapangan, semua akan saling membantu,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga tidak rela kalau ada teman kepala desa yang terkena persoalan, toh nyatanya pembangunan itu bukan fiktif, dan mau menyelesaikan. (mny)
