Home Budaya Abaikan Reog Malah Pilih Jamu, Nadiem Langgar Petunjuk Konvensi ICH UNESCO

Abaikan Reog Malah Pilih Jamu, Nadiem Langgar Petunjuk Konvensi ICH UNESCO

0

PONOROGO – Keputusan Menteri Mendikbudristek Nadiem Makarim yang memilih jamu sebagai prioritas utama untuk diusulkan ke Unesco terus mendapat sorotan.

Kali ini, dikesampingkannya reog oleh Mendikbud Ristek ini diprotes keras oleh Profesor Hamy Wahjunianto, anggota tim pengusul Reog Ponorogo.

Menurutnya, dalam petunjuk operasional ICH UNESCO (Operational Directive for the Implementation of the Convention for the Safeguarding of the Intangibel Cultural Heritage, 2020) terdapat 3 prioritas dalam menentukan berkas usulan ICH UNESCO.

Kelompok prioritas yang pertama adalah berkas dari negara yang belum pernah sama sekali memiliki elemen yang terinkripsi, praktik pelindungan terbaik yang terpilih atau yang mendapatkan bantuan internasional lebih dari US$ 100.000 dan berkas nominasi yang masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang membutuhkan pelindungan mendesak.

Kelompok Prioritas kedua adalah berkas usulan multinasional.

Kelompok Prioritas ketiga adalah berkas usulan yang berasal dari negara pengusul yang memiliki warisan budaya yang terinkripsi paling sedikit dan memiliki praktik baik.

Dijelaskan oleh Prof Hamy, Reog Ponorogo menjadi satu-satunya warisan budaya yang masuk dalam prioritas pertama yang diusulkan dalam berkas usulan daftar warisan budaya tak benda yang membutuhkan pelindungan mendesak (form ICH-01).

“Sementara warisan budaya yang lain tidak masuk dalam prioritas tersebut,” tegasnya.

Pengusulan dalam berkas pelindungan mendesak dipilih karena dalam masa pandemi seni pertunjukan Reog Ponorogo mengalami keterancaman yang nyata.

Turunnya minat dan terbatasnya ruang berkesenian serta sulitnya mencari bahan baku pembuatan alat kesenian Reog Ponorogo menjadi situasi yang harus dihadapi oleh komunitas Reog Ponorogo di berbagai wilayah.

“Kondisi terancam punah ini membutuhkan perhatian dan dukungan pemerintah untuk bisa mengaktifkan kembali kesemarakan seni pertunjukan Reog,” tandasnya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here